Pawai Budaya Nusantara 2025 Balikpapan: Meriah, Penuh Warna, dan Semangat Persatuan

Penampilan peserta pawai Budaa Nusantara 2025.
SmartRT.news, BALIKPAPAN – Kota Balikpapan kembali bergemuruh dengan semangat keberagaman dalam Pawai Budaya Nusantara 2025, yang digelar pada Minggu (16/2/2025) sebagai bagian dari perayaan HUT ke-128 Kota Balikpapan.
Ribuan peserta dan warga tumpah ruah di sepanjang rute pawai yang membentang dari Lapangan Sudirman hingga Taman Bekapai, menyaksikan pergelaran budaya yang kaya akan warna dan makna.
Pawai tahun ini diikuti oleh 81 peserta, terdiri dari paguyuban, komunitas, sanggar seni, hingga perwakilan KKKS SD dan MKKS SMP se-Kota Balikpapan. Total ada sekitar 4.400 orang yang berpartisipasi, menampilkan berbagai seni dan budaya Nusantara dengan penuh semangat.
Tepat pukul 15.00 WITA, peserta mulai bergerak dari Lapangan Sudirman, melewati jalan-jalan utama kota sebelum finis di Taman Bekapai dengan total jarak tempuh sekitar 2,5 kilometer. Rute ini menjadi pusat perhatian warga yang berbondong-bondong menyaksikan parade budaya yang jarang ditemui dalam keseharian.
Atraksi Memukau di Sepanjang Jalan
Pawai tahun ini menghadirkan ragam budaya Nusantara dengan berbagai penampilan khas. Di antaranya:
Reog Ponorogo dengan barongan besar yang gagah dan atraksi memukau.
Tari Dayak Kaltim yang menampilkan keindahan busana adat dan gerakan anggun.
Karnaval Busana Adat Nusantara, memperlihatkan kostum dari Sabang hingga Merauke.
Atraksi Barongsai, menambah semarak dengan aksi akrobatik yang memukau penonton.
Marching Band, mengiringi jalannya pawai dengan ritme yang energik.
Ondel-Ondel Betawi, membawa nuansa khas budaya Jakarta ke jalanan Balikpapan.
Ogoh-Ogoh Bali dengan menampilkan kisah Rama dan Sinta.
Lalu Lintas Padat, Antusiasme Warga Tinggi
Seperti yang sudah diduga, arus lalu lintas di sepanjang rute pawai mengalami kepadatan. Sejak siang hari, jalanan di sekitar Lapangan Sudirman hingga Taman Bekapai mulai dipadati oleh warga yang ingin menyaksikan acara. Pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Balikpapan melakukan rekayasa lalu lintas, mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif seperti Jalan Ahmad Yani.
Kendati terjadi kemacetan di beberapa titik, acara tetap berjalan tertib dan lancar berkat pengaturan yang ketat dan kesadaran warga dalam mengikuti arahan petugas.
Cuaca Bersahabat, Wali Kota Balikpapan Apresiasi Keberagaman
Sementara itu, kendati prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan ringan, langit Balikpapan tetap mendukung jalannya pawai dengan suhu berkisar antara 24°C hingga 30°C dan kelembapan tinggi mencapai 98%. Hal ini tidak menyurutkan semangat peserta dan penonton yang tetap antusias hingga acara selesai.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap gelaran budaya ini. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa keberagaman adalah kekuatan Balikpapan.
“Pawai Budaya Nusantara ini menjadi bukti bahwa keberagaman adalah kekuatan kita. Ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga ajang mempererat persaudaraan antar etnis dan budaya di Balikpapan,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus melestarikan budaya dan menjadikan event seperti ini sebagai bagian dari identitas kota.
Momen Spesial: Wali Kota Gendong Anak Kecil dari Suku Dayak
Di tengah parade, ada satu momen yang menarik perhatian. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, secara spontan menggendong seorang anak kecil dari peserta pawai Paguyuban Suku Dayak. Bocah tersebut mengenakan pakaian adat khas Dayak dengan hiasan kepala dan aksesoris manik-manik. Aksi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang melihatnya sebagai simbol penghormatan terhadap budaya lokal.
Panitia telah menyiapkan hadiah bagi para pemenang pawai dengan total Rp36 juta. Juara pertama berhak atas Rp10 juta, juara kedua Rp8 juta, juara ketiga Rp6 juta, serta tiga juara harapan yang masing-masing mendapatkan Rp5 juta, Rp4 juta, dan Rp3 juta.
Pawai yang Meninggalkan Kesan
Setibanya di Taman Bekapai, pawai ditutup dengan pertunjukan seni kolaboratif, di mana para peserta dari berbagai daerah menampilkan tarian massal yang menyatukan elemen budaya dari seluruh Indonesia.
Pawai Budaya Nusantara 2025 ini kembali membuktikan bahwa Balikpapan bukan hanya kota industri, tetapi juga kota yang kaya akan budaya dan semangat persatuan. Dengan antusiasme tinggi dari masyarakat, diharapkan acara serupa dapat terus berlangsung di tahun-tahun mendatang sebagai ajang pelestarian budaya dan kebersamaan.***