Pasar Rakyat Kampung Blora Balikpapan: Merayakan Kemerdekaan dengan Cita Rasa Kebersamaan
Diterbitkan 18 Agu 2025, 20:40 WIB
Pasar Rakyat Kampung Blora Balikpapan / Smartrt / Sudarman
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Aroma nasi jagung yang baru saja matang bercampur dengan wangi urap dan botok yang mengepul dari salah satu lapak di RT 35 Karang Rejo Balikpapan.
Sementara di sudut lain, tawa anak-anak pecah ketika mencoba permainan tradisional, bersaing meraih hadiah sederhana namun penuh makna. Inilah suasana Pasar Rakyat Kampung Blora, sebuah kampung tematik yang lahir untuk merayakan HUT ke-80 RI dengan cara berbeda.
Selama dua hari, 17–18 Agustus, lorong-lorong RT 35, 36, 37, dan 38 disulap menjadi arena pesta rakyat. Ada 18 tenant yang dihuni oleh 24 pelaku UMKM lokal.
Meja-meja sederhana dipenuhi kuliner khas rumahan: ongol-ongol kenyal, pisang balur manis legit, hingga sop singkong hangat yang membuat siapa pun betah berlama-lama. Bagi yang mencari rasa baru, tersedia pula kimbab dan kreasi modern yang disiapkan oleh tangan-tangan kreatif anak muda Karang Rejo.
“Semua ini lahir dari kekompakan warga. Tidak hanya UMKM yang jualan, tetapi juga anak-anak, remaja, hingga ibu-ibu ikut tampil di pentas seni. Ada tari Gatot Kaca, akustik, tari Dayak, sampai dance Korea. Semua dibawakan oleh warga sendiri,” ujar Dyah Retnani, Ketua Forum UMKM Balikpapan Tengah, sambil tersenyum melihat keramaian di area pasar.
Semaraknya pasar rakyat ini tak hanya memuaskan selera pengunjung. Sistem kupon Rp5 ribu yang diterapkan membuat transaksi terasa adil sekaligus mengasyikkan.
Bahkan, omzet di hari pertama mencapai hampir Rp5 juta. Setiap 10 kupon yang dibeli, warga mendapatkan kesempatan undian doorprize, menambah antusiasme pengunjung untuk kembali lagi esok hari.

Pasar Rakyat Kampung Blora Balikpapan / Smartrt / Sudarman
Di balik suasana meriah, terselip semangat pemberdayaan. Dyah menyebut para pelaku UMKM dibimbing untuk mengurus legalitas usaha, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga sertifikat halal.
“Kami ingin mereka bukan hanya bisa berjualan saat acara, tetapi juga punya dasar kuat untuk mengembangkan usahanya,” katanya.
Lurah Karang Rejo, Budi, menilai pasar rakyat ini lebih dari sekadar pesta tahunan. “Ini bukti bahwa kemerdekaan bisa kita rayakan dengan cara yang memberi manfaat. Warga bersatu, ekonomi lokal bergerak, dan suasana kampung menjadi hidup. Saya harap bisa berlanjut tiap tahun,” ucapnya.
Malam terakhir, cahaya lampu hias berpadu dengan alunan musik akustik. Warga dari empat RT dan sekitarnya bercampur tanpa sekat, menikmati makanan, menyanyi bersama, dan larut dalam suasana kebersamaan.
Dyah menutup acara dengan pesan yang menggema di hati banyak orang: “Kemerdekaan bukan hanya soal bendera berkibar, tapi bagaimana kita saling menguatkan. Mari cintai produk lokal, dukung tetangga kita, dan jaga kekompakan. Inilah semangat 17 Agustus yang sesungguhnya,” akunya.
Pasar Rakyat Kampung Blora pun berakhir dengan janji: tahun depan, cerita tentang kebersamaan ini akan kembali terulang, dengan semangat yang lebih besar.
