Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 203 Ribu Jemaah Pulang, 40 Masih Dirawat di Arab Saudi

Konferensi Pers Penutupan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M (Foto : Kemenag)
Konferensi Pers Penutupan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M (Foto : Kemenag)

Smartrt.news, JAKARTA – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M resmi ditutup pada Jumat, 11 Juli 2025, ditandai dengan kepulangan kloter terakhir jemaah haji Indonesia ke Tanah Air.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan, seluruh tahapan operasional haji telah berjalan sukses dan lancar, meski diwarnai berbagai tantangan di lapangan.

“Alhamdulillah, semua proses berjalan sesuai rencana. Kita tutup operasional haji tahun ini dengan rasa syukur dan evaluasi yang konstruktif,” ujar Menag di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Fakta-Fakta Operasional Haji 1446 H

  • Masa operasional haji berlangsung selama 72 hari sejak 1 Mei hingga 11 Juli 2025.
  • Total jemaah yang diberangkatkan: 203.149 orang dalam 525 kloter.
  • Pembagian kloter:
    • Gelombang I: 103.806 jemaah mendarat di Madinah.
    • Gelombang II: 99.343 jemaah mendarat di Jeddah.
  • Pemulangan:
    • 101.339 jemaah pulang melalui Bandara Jeddah.
    • 101.274 jemaah melalui Bandara AMAA Madinah.

Layanan dan Inovasi: Dari Konsumsi Hingga Transportasi

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah memberikan layanan optimal, di antaranya:

  • 312 hotel disiapkan (212 di Makkah, 100 di Madinah).
  • 15,5 juta boks katering disalurkan ke jemaah.
  • 12.193 unit bus beroperasi selama puncak pelayanan.
  • Tiga jenis transportasi: antar kota, bus shalawat 24 jam, dan bus Masyair selama fase Armuzna.

Fase Puncak Haji dan Catatan Kesehatan

  • Sebanyak 10.141 jemaah mengikuti Tarwiyah.
  • 34 jemaah safari wukuf oleh KKHI, 495 lansia dan disabilitas dibantu safari wukuf.
  • 334 jemaah dibadalhajikan (159 karena wafat, 175 karena sakit).
  • 40 jemaah masih dirawat di RS Arab Saudi, dalam pengawasan Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah.
  • 447 jemaah wafat, menurun dibanding 2024 yang mencapai 461 jemaah.

5B-5P-5H: Formula Terobosan Haji 2025

Menteri Nasaruddin merinci keberhasilan haji tahun ini dengan pendekatan 5BPH, yang mencakup:

5 Terobosan Baru (5B):

  1. Penurunan rata-rata BPIH dari Rp93,4 juta ke Rp89,4 juta.
  2. Penerapan 8 syarikah untuk mencegah monopoli layanan.
  3. Publikasi awal daftar jemaah lunas haji khusus.
  4. Pembayaran dam melalui Adahi dan Baznas.
  5. Tiga maskapai penerbangan haji: Garuda, Saudia, Lion Air.

5 Progresifitas (5P):

  1. Ekspor 450 ton bumbu Nusantara.
  2. Skema murur diperluas.
  3. Optimalisasi sistem pelaporan cepat “Kawal Haji”.
  4. Fast Track di tiga embarkasi.
  5. Penguatan Siskohat.

5 Harapan (5H) Ke Depan:

  1. Regulasi penyelenggaraan haji yang adaptif.
  2. Transisi cepat ke Badan Penyelenggara Haji (BPH).
  3. Transformasi layanan yang lebih responsif.
  4. Penguatan standar kesehatan istitha’ah.
  5. Haji yang berdampak spiritual, sosial, dan ekonomi.

Transisi Menuju Badan Penyelenggara Haji (BPH)

Tahun ini diperkirakan menjadi tahun terakhir Kementerian Agama menjadi penanggung jawab utama haji nasional. Hal ini menyusul terbitnya Perpres No.154 Tahun 2024 tentang pembentukan Badan Penyelenggara Haji. Revisi UU No. 8/2019 juga sedang dalam proses.

“BPH hadir khusus untuk mengurus haji. Harapannya, layanan haji ke depan makin baik dan menyeluruh,” tutup Menag Nasaruddin Umar.

(Tim Smartrt.news/johan

Tinggalkan Komentar