Olah Limbah Plastik Jadi Kerajinan, Warga Butuh Pembinaan

Olah Limbah
Salah satu hasil olah limbah plastik jadi bunga. (Smartrt)

SMARTRT.NEWS – Warga di Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, menemukan cara kreatif olah limbah menjadi barang bernilai ekonomis. Dengan tangan terampil dan cekatan, mereka mengubah plastik bekas menjadi pelbagai kerajinan tangan, yang estetis dan memiliki nilai jual tinggi.

Ketua RT 32 Baru Ulu, Titi Handayani (56) mengatakan warganya terbilang aktif mengumpulkan plastik bekas. Terutama botol air mineral, kertas dan kemasan sekali pakai.

Mereka berjibaku melakukan kreasi olah limbah plastik jadi bunga hias, tas anyaman, hingga pot tanaman.

“Sampah plastiknya mereka ambil dari bank sampah kita. Kemudian mereka mengubahnya menjadi kerajinan seperti tas, tempat tisu, wadah air, tempat gelas,” ujar Titi Handayani.

Ia menambahkan, “Lalu ada juga yang dari koran, mereka ubah jadi vas bunga dan tempat pensil. Saat ini pihak kecamatan masih meminjam kerajinannya, ditaruh disana,” imbuh Hartiti, sapaan karibnya.

Proses pengolahan dimulai dengan memilah plastik berdasarkan warna dan jenisnya, lalu dipotong dan dibentuk sesuai kebutuhan.

“Kemarin mereka juga mulai mengolah kertas bekas dari print-printan brilink. Mereka menghancurkan kertas putih kecil-kecil, lalu mengubahnya jadi kerajinan hiasan berbentuk bangau, kodok, dan lainnya,” tambahnya.

Inisiatif ini bukan hanya membantu mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan. Akan tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi warga, terutama ibu rumah tangga.

Dengan harga yang bervariasi dari Rp 50.000 hingga Rp150.000 per produk. “Kalau tas itu kemarin laku Rp 150.000, ada juga tempat tisu harganya Rp 50.000,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pemasaran, Hartiti aktif mempromosikan hasil kerajinan warganya ke RT-RT lain, kelurahan, hingga ke kecamatan. Namun, ia mengakui saat ini tantangan masih ada, terutama dalam hal pembinaan, pemasaran, dan distribusi.

“Sebenarnya kalau ada pembinaan lebih lanjut, itu lebih bagus karena warga sangat gampang untuk diajak kreatif,” harapnya.

Gerakan ini menunjukkan solusi lingkungan tidak selalu harus datang dari kebijakan besar. Dari gang-gang kecil di Baru Ulu, warga membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari tangan-tangan yang peduli dan kreatif.

Nugi Irmawan