Menteri PPPA Arifah Fauzi: Kami Ingin Mendengarkan Langsung Aspirasi Anak-anak Kaltim
Diterbitkan 10 Mei 2025, 20:30 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Hj Arifah Fauzi dalam dialog di Samarinda.(Foto: smartrt.news/humas pemprov Kaltim)
Smartrt.news, SAMARINDA, – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA RI), Hj. Arifah Fauzi, menyatakan keinginannya untuk mendengarkan langsung aspirasi anak-anak Kalimantan Timur dalam kunjungan kerja Sabtu (10/05/2025).
Dialog ini menjadi kesempatan emas bagi perwakilan anak-anak Kaltim untuk menyuarakan harapan mereka langsung kepada pemerintah pusat.
Menteri PPPA RI mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk perhatian serius Kementerian terhadap kebutuhan dan suara anak-anak di daerah. Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Kalimantan Timur, yang hadir dalam pertemuan tersebut, memiliki peran penting sebagai jembatan antara anak-anak dan kebijakan pemerintah.
“Kami ingin mendengar langsung aspirasi anak-anak Kaltim. Harapannya, peringatan Hari Anak Nasional nanti bukan hanya sekadar seremonial, tetapi benar-benar menciptakan dampak nyata untuk mereka,” ujar Menteri Arifah.
Aspirasi Anak Kaltim
Selama dialog, Menteri PPPA RI menekankan pentingnya Forum Anak sebagai mitra strategis dalam memperjuangkan pemenuhan hak anak dan perlindungan dari kekerasan. Baik fisik, seksual, maupun bullying. Forum ini menjadi ruang bagi anak-anak untuk menyampaikan ide dan aspirasi mereka, serta berperan dalam menjaga hak-hak mereka di tingkat nasional.
“Forum Anak Daerah adalah ruang yang sangat berharga bagi anak-anak. Di sini, mereka tidak hanya belajar tentang hak-hak mereka, tetapi juga tentang kepemimpinan, empati, dan kerja sama,” kata Menteri Arifah.
Ia juga menegaskan bahwa upaya perlindungan anak harus melibatkan semua pihak, dari pemerintah pusat hingga daerah, termasuk anak-anak sebagai subjek dalam setiap kebijakan yang diambil.
Forum Anak Kaltim: Ruang Produktif dan Aman bagi Suara Anak
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Kaltim, Noryani Sorayalita, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah penting dalam memastikan suara anak-anak Kaltim didengar. Sorayalita berharap Forum Anak Kaltim bukan hanya menjadi simbol partisipasi. Tetapi menjadi ruang aman dan produktif bagi anak-anak untuk menyuarakan gagasan serta kebutuhan mereka.
“Kehadiran Ibu Menteri di sini menunjukkan bahwa suara anak-anak Kaltim penting dan harus diperhatikan dalam setiap kebijakan. Kami ingin Forum Anak Kaltim terus menjadi ruang yang memberi dampak nyata bagi masa depan anak-anak di daerah ini,” ujar Noryani.
Gubernur Kaltim: Kolaborasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Selain berdialog dengan Forum Anak Kaltim, Menteri PPPA RI juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H. Rudy Mas’ud (Harum). Gubernur Harum mengapresiasi kunjungan Menteri dan berharap dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak di Kaltim.
“Selamat datang di Bumi Etam, Ibu Menteri. Semoga, diskusi ini dapat memberikan komitmen nyata dalam memperkuat kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kaltim,” ujar Gubernur Harum.
Menteri PPPA RI menyampaikan harapannya agar program-program yang digagas oleh Kementerian dapat terintegrasi dengan baik bersama Pemprov Kaltim. Sseperti program “GratisPol” yang telah memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak Kaltim.
“Kami sangat berharap, melalui sinergi antara Kementerian PPPA, Pemprov Kaltim, dan kabupaten/kota se-Kaltim, kita bisa menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi anak-anak,” ujar Menteri Arifah.
Menuju Hari Anak Nasional: Suara Anak Harus Didengar
Menteri PPPA RI juga menegaskan bahwa peringatan Hari Anak Nasional harus menjadi momentum penting untuk memastikan suara anak-anak benar-benar didengar. Dan aspirasi mereka dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang menyangkut masa depan mereka.
“Suara anak-anak Kaltim adalah bagian dari masa depan bangsa. Kami ingin memastikan bahwa Hari Anak Nasional menjadi lebih dari sekadar seremoni, tetapi juga menjadi titik balik bagi perhatian kita terhadap anak-anak Indonesia,” tutup Menteri Arifah.
Sebelumnya, Menteri Arifah bersama istri Gubernur Kaltim meninjau korban kekerasan anak di Samarinda. Di samping itu, Menteri PPPA RI menyapa korban kasus kekerasan Samarinda, di UPTD PPA Provinsi Dinas PPA Provinsi Kaltim. Juga didampingi Kepala DP3A Kaltim Hj Noryani Sorayalita.
“Alhamdulillah, kunjungan ke Kaltim dalam rangka silaturahmi dengan DP3A Kaltim. Termasuk, mendukung dan memberikan semangat anak-anak kita di Kaltim yang menjadi korban kekerasan,” kata Menteri PPPA RI Arifah Fauzi.
Menurut Menteri Arifah Fauzi, setelah mendengar dan melihat kondisi anak-anak korban kekerasan di Kaltim yang dibina DP3A Provinsi, ternyata anak-anak semangat untuk belajar dan sekolah. Meski saat ini melalui luring.
“Alhamdulillah anak-anak saya lihat sangat semangat untuk sekolah. Bahkan, salah satunya bercita-cita menjadi Polisi,” ungkapnya.***
(Tim Smartrt.news/anang/sumber: pemprov Kaltim)
