Category Ad 1

“Menggurita”: Gerakan Guru Beraksi Nyata dari SMPN 19 Balikpapan untuk Revolusi Pembelajaran

Oleh kontributor Sudarman pada 12 Agu 2025, 13:51 WIB
Program Menggurita (Menggerakkan Guru Beraksi Nyata) menjadi inovasi pendidikan yang tengah digalakkan di SMPN 19 Balikpapan /Smartrt.news/Sudarman

Program Menggurita (Menggerakkan Guru Beraksi Nyata) menjadi inovasi pendidikan yang tengah digalakkan di SMPN 19 Balikpapan /Smartrt.news/Sudarman

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Di ruang kelas SMPN 19 Balikpapan, suasana belajar kini berbeda. Guru tidak lagi berdiri sendirian di depan papan tulis, melainkan saling berinteraksi, berdiskusi, dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih hidup.

Inilah wujud dari Menggurita—singkatan dari Menggerakkan Guru Beraksi Nyata—sebuah inovasi pendidikan yang lahir dari gagasan Supriyani, M.Pd., Kepala Bidang Pendidikan SMP (P-SMP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.

Program ini bukan sekadar proyek pelatihan. Menggurita lahir dari keresahan akan tantangan nyata yang dihadapi guru di kelas: minimnya pemahaman terhadap karakter siswa, kurangnya dukungan psikologis di sekolah, dan belum optimalnya pemanfaatan teknologi.

Rapor Pendidikan menunjukkan banyak SMP di Balikpapan masih berada di kategori “sedang” untuk kualitas pembelajaran—sebuah fakta yang mendorong perubahan.

“Kami ingin guru bergerak bersama, saling belajar, saling menguatkan. Hasilnya langsung bisa dilihat di kelas,” tutur Supriyani, Kamis (7/8/2025).

Di bawah payung Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) 2025, Menggurita dirancang sebagai gerakan kolaboratif. Guru-guru membentuk komunitas belajar, berbagi praktik baik, lalu mengujinya melalui peer teaching. Kepala sekolah dan pengawas pembina ikut terlibat, memastikan ide tidak berhenti di meja diskusi, tetapi hidup di ruang kelas.

Yuni Astuti, M.Pd., Kepala SMPN 19 Balikpapan, melihat perubahan signifikan. “Sekarang guru tidak bekerja sendiri. Ada energi baru di kelas, suasana lebih hidup, dan siswa ikut terbawa semangatnya,” ungkapnya.

Harapan Menggurita tidak berhenti di SMPN 19. Program ini diimpikan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain, bahkan hingga tingkat SD. Sejalan dengan Asta Cita ke-4, Menggurita ingin membentuk generasi guru yang berkolaborasi demi menghasilkan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Supriyani menutup dengan keyakinan sederhana namun kuat: “Kalau gurunya bahagia dan saling menguatkan, anak-anak juga akan lebih bersemangat belajar.”

Kini, setiap langkah di SMPN 19 Balikpapan menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari gerakan kecil—selama dilakukan bersama.