Menanti di Tengah Hujan: Warga Balikpapan Antre BBM Berjam-jam, Truk Tangki Tak Kunjung Tiba

antre bbm di Mt Haryono balikpapan
Antrean motor dan mobil di sepanjang Jl. MT Haryono Selasa pagi hingga Siang.(Foto:smartrt.news/anang)

BALIKPAPAN, Smartrt.news – Hujan turun sejak pagi di Balikpapan, namun puluhan warga tetap setia berdiri di bawah langit kelabu. Mereka tak sedang menunggu hiburan atau bantuan sosial—mereka menanti truk tangki BBM Pertamax yang tak kunjung tiba di SPBU.

Jam menunjukkan pukul 07.00 WITA ketika antrean kendaraan bermotor mulai tampak mengular di salah satu SPBU di kawasan MT Haryono. Motor-motor terparkir rapi hingga ke luar pagar. Harapannya sederhana: pasokan Pertamax dan Pertalite segera datang, seperti biasanya.

Namun hari itu berbeda.

Salah seorang petugas SPBU menyebut bahwa truk tangki BBM masih dalam perjalanan dari Banjarmasin, diperkirakan masih berada di kawasan Penajam Paser Utara sebelum menyeberang ke Balikpapan. Warga yang mendengar penjelasan itu hanya bisa berharap, sembari terus menanti.

Empat Jam Lebih Menunggu, Antrean Semakin Panjang

Waktu terus berjalan. Pukul 10.00 WITA, truk BBM yang dinanti belum juga terlihat. Antrean kendaraan justru semakin memanjang, hingga mencapai hampir 400 meter ke arah persimpangan lampu merah Jalan MT Haryono dan Balikpapan Baru. Motor dan mobil berhimpitan di sisi jalan, membentuk pemandangan yang tak biasa di tengah kota minyak.

Di balik kemudi, pengemudi mobil mencoba tetap tenang. Salah satunya, seorang sopir pikap, hanya tersenyum getir. “Saya sudah dari jam delapan pagi nunggu. Sekarang sudah hampir jam 12 siang, belum datang juga,” ucapnya, sambil meluruskan kaki dan menyandarkan badan ke jok.

Tak lama, sebuah mobil mewah berwarna putih tiba. Seorang ibu yang masih berada di balik kemudi bertanya, “Pertamax-nya sudah ada?” Setelah mendapat penjelasan bahwa truk BBM belum datang, wajahnya terlihat cemas. “Aduh, gimana ya? Lampu BBM saya sudah kedip-kedip terus,” ujarnya, sebelum akhirnya pergi mencari di SPBU lain—entah kemana.

Kelangkaan BBM Menyebar ke Pengecer, Harga Melambung

Upaya mencari bensin di pengecer pun tak banyak membantu. Di kawasan Balikpapan Selatan, seorang ibu penjual BBM eceran mengaku kehabisan stok sejak pagi. “Bapak tadi dapat 10 liter, tapi sudah habis. Banyak yang cari buat dijual lagi,” katanya. Harga pun melonjak: dari Rp15.000 per liter menjadi Rp17.000 untuk Pertamax eceran.

Sementara itu, sebagian pengendara di SPBU memilih berteduh, namun banyak juga yang tetap berdiri di samping motor mereka, berselimut jas hujan atau bahkan basah kuyup tanpa pelindung—hanya helm di kepala.

Ponsel Jadi Pelipur Lelah, Anak-anak Ikut Menunggu

Untuk membunuh waktu, banyak yang memilih menatap layar ponsel. Ada yang membuka media sosial, bermain gim, atau sekadar menggulir berita terbaru. Bahkan ibu-ibu yang membawa anak juga tampak berusaha mengalihkan perhatian sang buah hati sambil terus mengawasi antrean.

Hingga siang menjelang, lebih dari empat jam, BBM belum juga datang. Tapi tidak ada tanda-tanda warga meninggalkan antrean. Mereka tetap bertahan—karena kebutuhan bahan bakar sudah sangat mendesak.

DPRD Balikpapan Gelar RDP, Suasana Memanas

Di saat warga berjuang di bawah hujan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak Pertamina Patra Niaga. Agenda utama: membahas kelangkaan BBM Pertamax dan Pertalite yang telah terjadi dua hari berturut-turut.

Rapat berlangsung panas. Dalam tayangan video yang beredar di media sosial, terlihat salah satu anggota dewan mengebrak meja dan beradu argumen dengan suara tinggi. Pertamina, diwakili oleh Edi Mangun, Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Kalimantan, mencoba menjelaskan. Namun jawabannya kerap dipotong.

Hingga akhirnya, Edi Mangun memilih walk out dari rapat. “Saya keluar,” ujarnya singkat sebelum meninggalkan ruang sidang, meski sempat dicegah dan diteriaki oleh sejumlah anggota dewan.

Kapan Pertamax Datang? Jawabannya Masih Menggantung

Hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian kapan pasokan Pertamax dan Pertalite kembali stabil di Balikpapan. Truk tangki yang ditunggu belum datang, dan warga masih terus bertahan di antrean panjang, sambil menatap langit mendung yang belum juga reda.

Satu hal yang pasti: kesabaran warga Balikpapan hari ini diuji dengan sangat keras.