May Day, Bagaimana Mulanya Hari Buruh Ini Tercetus?

SMARTRT.NEWS – Hari ini, 1 Mei, berkelindan dengan perayaan hari buruh internasional. Hari Buruh ini kerap tersohor dengan istilah May Day.
Momen ini menjadi perayaan, sekaligus perlawanan kaum buruh di pelbagai negara. Mereka, para buruh mengorganisasi aksi massa menuntut pemenuhan hak-hak pekerja.
Di Indonesia, para buruh dan gabungan sejumlah elemen melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut hak mereka. Termasuk hari ini. Ratusan buruh berkumpul di Monas.
Lantas, bagaimana mulanya May Day ini tercetus?
Menukil dari laman Marxists, muasal May Day berkelindan dengan perjuangan para buruh untuk mendapat hari kerja lebih pendek. Ini awal tuntutan utama mereka, sebagai kelas pekerja.
Perjuangan itu berawal sejak permulaan sistem pabrik di Amerika Serikat berlaku. Tuntutan mendapat upah yang lebih tinggi juga menjadi penyebab paling sering dari aksi unjuk rasa awal di AS, selain mendapat jam kerja lebih pendek dan manusiawi.
Termasuk hak berserikat.
Kala itu, para pekerja di negeri Paman Sam bekerja sejak sekitar 14-18 jam sehari. Sistem ini berjalan sejak awal abad ke-19. Lantaran eksploitasi kian massif, para pekerja mulai melakukan tuntutan terhadap pentolan perusahaan dan pemerintah.
Memasuki era 1820-1830 saat itu banyak sekali pemogokan buruh ihwal tuntutan itu. Serikat Mekanika Philadelphia menjadi serikat buruh pertama di dunia.
Aksi Unjuk Rasa Pertama Kaum Buruh
Serikat pekerja ini terbentuk usai pemogokan perdagangan bangunan di Philadelphia tahun 1827. Namun, aksi mogok pertama di kalangan kelas pekerja AS terjadi sejak tahun 1806. Para pengunjuk rasa berasal dari para pekerja Cordwainers.
Pemogokan itu mengobarkan semangat perjuangan menuntut reduksi jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di AS.
Pada awal September 1882, parade Hari Buruh pertama berlangsung di New York, Amerika.
Sebanyak 20 ribu orang berparade membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Di tahun-tahun berikutnya, gagasan itu meluas, menyebar ke seluruh negara bagian di AS.
Setelah itu, berlanjut melalui kongres internasional pertama pada September 1866 di Jenewa, Swiss.
Momen itu menetapkan tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari. Di tahun sama, upaya itu juga telah digelar National Labour Union di AS.
Hasilnya, 1 Mei akhirnya menjadi hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Kongres 1886 dari Federation of Organized Trades and Labor Unions.
Selain menuntut jam kerja delapan jam sehari, peringatan itu memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja.
Bahkan, muncul aksi besar-besaran selama berhari-hari pada 1-5 Mei 1886, yang melibatkan sekitar 400 ribu buruh di AS.
Kala itu, meletus kericuhan, polisi AS bahkan sampai menembaki ratusan orang. Para pemimpin gerakan pun terciduk, lalu kena sanksi hukuman mati.
Tragedi itu memicu Kongres Sosialis Dunia di Paris, Prancis, pada Juli 1889.
Kongres menetapkan peristiwa di AS pada 1 Mei sebagai hari buruh sedunia. Resolusi dari kongres pun mendapat sambutan hangat dari pelbagai negara.
Akhirnya sejak 1890, pada tanggal 1 Mei ditetapkan menjadi agenda May Day, untuk merayakan kaum buruh dan mengerakan mereka di pelbagai negara.
Pelbagai sumber
BACA JUGA