Malam Takbiran Barbershop Kebanjiran Pelanggan, Model Dua Jari Jadi Favorit

Barbershop
Pemilik Pangkas Rambut Habibi bernama Sugianto, kebanjiran order di malam Takbiran. (Smartrt)

SMARTRT.NEWS –  Menjelang Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi para pemangkas rambut. Salah satu barbershop di daerah Kampung Baru Ujung, Balikpapan Barat tengah mengalami lonjakan pelanggan sejak sepekan sebelum Lebaran. Puncaknya Apalagi memasuki malam Takbiran.

Pemilik Pangkas Rambut Habibi bernama Sugianto, mengungkapkan sejak tanggal 20 hingga 22 Maret 2025, tempat usahanya selalu ramai.

“Sabtu Minggu tadi sudah mulai ramai betul,” ujar Sugianto sembari memotong rambut pelanggannya dengan cekatan, Ahad, (30/3/2025). Para pelanggan yang datang berasal dari pelbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Untuk tarif, Sugianto mematok harga Rp 25 ribu untuk anak-anak dan Rp30 ribu untuk dewasa. Jam operasionalnya fleksibel menyesuaikan lonjakan pelanggan. “Hari ini pas malam Takbiran, sampai jam 11 malam. Kemarin malam sempat tidak melayani pelanggan lagi karena karena sudah capek,” jelasnya.

Model rambut yang paling banyak peminatnya yakni potongan dua jari, yang bagi kalangan anak muda sering lekat dengan istilah low fat atau mid fat. “Paling banyak peminatnya ini, anak muda suka banget,” tambahnya.

Jika dibanding dengan tahun lalu, tingkat keramaian relatif sama. Namun, secara omset, tahun ini terasa ada peningkatan. “Harusnya sih sama, tapi kayaknya lebih ramai sekarang dikit,” ujarnya.

Terkait pendapatan harian di Balikpapan Barat, Sugianto enggan menyebut angka pasti, hanya menyatakan bahwa omsetnya bisa naik hingga lima kali lipat dari hari biasa.

“Hari biasa minimal 10 orang. Kalau sekarang bisa sampai 50 orang lebih.”

Selama Ramadan, jam buka sedikit berubah. “Biasanya buka jam 9 pagi, kalau Ramadan jam 10 karena puasa. Tutup sebentar pas buka puasa, habis itu lanjut lagi sampai malam,” jelasnya.

Sugianto sendiri sudah lima tahun menetap di Sumbar dan menyewa tempat untuk usahanya. Tahun ini ia memilih tidak mudik ke kampung halamannya di Jember. “Tahun kemarin sudah mudik, tahun ini enggak,” ujarnya.

Sugianto berharap kesehatan dan kelancaran usahanya. “Enggak ada harapan yang muluk-muluk, yang penting sehat aja,” ujarnya.

Nugi Irmawan