Malam di Simpang Jalan MT Haryono dan Anak-Anak yang Lupa Jalan Pulang
Diterbitkan 03 Jun 2025, 22:45 WIB

Anak jalanan diamankan oleh petugas Satpol PP Kota Balikpapan.
Smartrt.news, BALIKPAPAN,- Suasana malam di Kota Balikpapan mulai lengang ketika lampu-lampu jalan menyala satu per satu. Di beberapa titik lampu merah, seperti kawasan MT Haryono dan simpang Balikpapan Baru, aktivitas masih terlihat.
Bukan hanya kendaraan yang berlalu-lalang, tapi juga sosok-sosok kecil yang kerap luput dari perhatian anak-anak yang hidup di jalanan, menawarkan tisu, mengamen, atau sekadar duduk menanti uluran tangan.
Mereka bukan sedang bermain, apalagi mencari kesenangan. Mereka bekerja. Di usia yang seharusnya diisi dengan belajar dan bermain di rumah, mereka justru berada di garis paling rentan, menghadapi risiko kecelakaan, eksploitasi, bahkan kekerasan.
Minggu malam (1/6/2025), anak jalanan kembali diamankan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Balikpapan. Mereka bukan pelaku kejahatan, bukan juga orang yang melawan hukum secara sadar. Tapi keberadaan mereka di ruang publik yang ramai dan berbahaya membuat mereka harus diselamatkan dari lingkungan, dari situasi, dan dari kemungkinan buruk yang bisa terjadi kapan saja.
“Kami bertindak bukan hanya karena faktor hukum, tetapi juga karena rasa tanggung jawab sosial,” ujar Yosep Gunawan, Kepala Bidang Penegakkan Hukum Satpol PP Balikpapan.
Penertiban Anak Jalanan
Operasi malam itu bukan yang pertama, dan jelas bukan yang terakhir. Satpol PP Balikpapan sudah lama menjadikan penertiban anak jalanan sebagai bagian dari komitmen menjaga ketertiban umum yang berpihak pada kemanusiaan. Dalam menjalankan tugasnya, mereka tidak hanya mengandalkan kekuatan personel, tapi juga teknologi.
Sebuah command center di kantor Satpol PP beroperasi hampir tanpa henti. Layar-layar besar menampilkan rekaman langsung dari kamera CCTV yang tersebar di berbagai titik rawan kota. Dari ruangan itu, pergerakan anak-anak jalanan, pengamen, atau pengemis dapat dipantau secara real time.
“CCTV itu mata kami di lapangan. Begitu kami lihat pergerakan yang mencurigakan atau ada laporan dari masyarakat, tim langsung turun,” kata Yosep.
Namun, tindakan tidak berhenti di jalan. Setelah diamankan, anak-anak itu diserahkan kepada Dinas Sosial. Di sana, mereka mendapatkan pendampingan, konseling, bahkan pelatihan agar bisa kembali ke rumah atau jika tak punya rumah, ke tempat yang lebih aman dan layak. Satpol PP menyadari, memindahkan mereka dari jalanan bukan solusi tunggal. Yang dibutuhkan adalah pemulihan, perhatian, dan kesempatan kedua.
“Tujuan kami bukan menghukum. Kami ingin mereka punya masa depan,” ujar Yosep.
Warga Diajak Peduli
Balikpapan mungkin hanya satu dari banyak kota yang bergulat dengan persoalan anak jalanan. Tapi di kota ini, setidaknya ada usaha untuk tak membiarkan mereka hidup sendirian. Satpol PP bahkan membuka layanan call center 24 jam. Warga diajak untuk ikut peduli, bukan sekadar melihat dan lewat.
“Kalau melihat anak-anak yang butuh bantuan, jangan diam. Laporkan. Kami siap bergerak kapan saja,” pungkas Yosep.
Malam kembali larut. Lampu merah menyala, kendaraan melintas. Tapi malam itu, empat anak tak lagi duduk di tepi trotoar. Mereka mungkin belum pulang ke rumah, tapi setidaknya malam itu mereka tidur di tempat yang aman di bawah atap, bukan langit.***
(Tim smartrt.news/anang)