LPM Sumber Rejo Balikpapan Asah Kompetensi, Wujudkan Pembangunan Partisipatif
Diterbitkan 21 Agu 2025, 17:19 WIB
Puluhan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan Sumber Rejo Balikpapan mengikuti pelatihan bertajuk Peranan, Fungsi, dan Pelaporan. / Smartrt / Sudarman
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Halaman Kantor Kelurahan Sumber Rejo pada Rabu (20/8/2025)pagi itu dipenuhi semangat berbeda dari biasanya. Deretan kursi plastik tersusun rapi dan suara riuh rendah percakapan peserta membuat suasana terasa akrab. Puluhan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sumber Rejo hadir untuk mengikuti pelatihan bertajuk Peranan, Fungsi, dan Pelaporan.
Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar agenda kelembagaan, melainkan momentum penting untuk memperkuat kapasitas sebagai motor pembangunan berbasis partisipasi warga.
Meneguhkan Peran LPM
Ketua LPM Sumber Rejo, Yudhie Eka Putra, membuka kegiatan dengan nada penuh keyakinan. “Pelatihan ini adalah bentuk komitmen kelembagaan. Kita ingin memastikan LPM Sumber Rejo bisa lebih maksimal menjalankan peran sebagai penggerak pembangunan di tingkat kelurahan,” ujarnya disambut anggukan peserta.
Yudhie menekankan bahwa peran LPM tidak berhenti pada tataran administrasi. Lebih dari itu, LPM hadir untuk menggerakkan masyarakat agar tidak hanya menjadi penerima manfaat, melainkan juga pelaku aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembangunan.
“Harapan kami, melalui pelatihan ini, pengurus semakin memahami tugasnya dan mampu menjadi katalisator swadaya masyarakat,” tambahnya.
Materi Berisi, Diskusi Hangat
Untuk memperkaya wawasan peserta, panitia menghadirkan dua narasumber berkompeten. Ketua DPD LPM Kota Balikpapan, Damanhuri, memberikan materi tentang regulasi yang melandasi eksistensi LPM. Ia menjelaskan bagaimana peraturan daerah menjadi acuan penting dalam setiap gerak langkah LPM, sekaligus alat memperjuangkan aspirasi masyarakat di tingkat kota.
Sementara Amir Iskandar, akademisi mengajak peserta melihat LPM dari sudut pandang yang lebih strategis. Menurutnya, LPM harus mampu bertransformasi menjadi motor inovasi, melahirkan ide-ide kreatif, dan menjembatani potensi masyarakat dengan dukungan pemerintah.
Diskusi pun berlangsung hangat. Seorang peserta, Siti Aminah, yang baru setahun bergabung sebagai anggota LPM, mengangkat tangan. “Selama ini saya masih bingung bagaimana cara menyusun laporan kegiatan yang sesuai aturan. Lewat pelatihan ini, saya jadi lebih paham bahwa laporan bukan sekadar angka, tapi juga cermin pertanggungjawaban kepada warga,” ujarnya, yang langsung mendapat tanggapan positif dari narasumber.
Dukungan dari Pemerintah Kelurahan
Lurah Sumber Rejo, Paing, juga hadir memberikan dorongan moral. Dengan penuh semangat, ia menekankan pentingnya peran LPM dalam menggerakkan pembangunan berbasis swadaya.
“Anggota LPM diharapkan paham betul tugas dan fungsinya. Mari bersama-sama membangun wilayah ini dengan partisipasi aktif masyarakat. LPM Sumber Rejo makin keren, kreatif, enerjik, dan nasionalis!” katanya yang langsung disambut tepuk tangan meriah.
Dukungan dari pemerintah kelurahan dianggap menjadi energi tambahan bagi para anggota LPM. Mereka menyadari bahwa kerja lembaga kemasyarakatan akan lebih kuat jika terjalin sinergi yang erat dengan pihak kelurahan.
Menuju Lembaga yang Lebih Responsif
Di sela acara, Yudhie menuturkan harapannya agar pelatihan semacam ini bisa rutin digelar. Menurutnya, dunia pembangunan selalu berubah, sehingga kapasitas LPM pun harus terus diperbarui. “Kita tidak boleh hanya puas dengan cara lama. Tantangan semakin kompleks, dan masyarakat pun semakin kritis. LPM harus bisa menjawab itu semua dengan inovasi,” ucapnya.
Bagi peserta seperti Siti, pengalaman mengikuti pelatihan ini menjadi bekal berharga. Ia merasa lebih percaya diri untuk berkontribusi dalam kegiatan LPM ke depan. “Sekarang saya paham bahwa LPM itu bukan hanya urusan administrasi. Tugas kami adalah memastikan pembangunan berjalan dari, oleh, dan untuk masyarakat,” katanya dengan senyum semangat.

