Lima Tahun Menanti, Warga RT 14 Prapatan Masih Berjuang Dapatkan Sumur Bor dari Pertamina
Diterbitkan 21 Jul 2025, 11:58 WIB

Suasana Posyandu RT 14 Prapatan, Balikpapan dan warganya sedang menanti sumur bor dari Pertamina Balikpapan.(foto: RT 14 Prapatan)
Smartrt.news, BALIKPAPAN — Di sudut kawasan pelayaran RT 14 Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota, kehidupan berjalan seperti biasa. Anak-anak berlarian di gang sempit, suara motor lewat bersahutan, dan di antara itu, ada satu hal yang tak kunjung berubah: air bersih yang tak pernah lancar.
Sudah lima tahun lamanya warga mengajukan permintaan kepada PT Pertamina, perusahaan energi raksasa yang kompleks perumahannya hanya sepelemparan batu dari sana. Sumur bor itulah harapan mereka. Satu fasilitas sederhana yang bisa mengubah keseharian 156 kepala keluarga yang selama ini menggantungkan hidup dari air PDAM yang tak selalu mengalir.
Ketua RT 14, Mifthakurohim, tak lagi ingat berapa kali ia membawa usulan ini dalam forum resmi bersama Pertamina. Yang ia ingat, sejak lima tahun lalu, suara mereka seperti hilang ditelan udara.
“Kami sudah sampaikan di beberapa forum ring 1 Pertamina. Tapi sampai sekarang belum ada respons. Pengajuan ini bukan baru kemarin, ini sudah lima tahun lalu,” ungkap Mifta dengan nada kecewa.
Sebagai kawasan ring 1 wilayah yang berbatasan langsung dengan operasional Pertamina warga RT 14 merasa seharusnya mereka mendapatkan perhatian lebih. Tapi realitasnya, permintaan mereka akan fasilitas dasar seperti air bersih masih sebatas harapan yang digantung.
Mifta menjelaskan, distribusi air dari PDAM ke wilayah mereka tidak berjalan optimal. “Kadang-kadang mengalir, seringnya tidak,” ujarnya. Itulah sebabnya, sumur bor menjadi solusi ideal. Tapi langkah itu bukan bisa dilakukan sendiri warga perlu dukungan, dan mereka berharap dukungan itu datang dari perusahaan negara yang berdiri di hadapan mata mereka setiap hari.
“Di Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) kelurahan maupun kecamatan, tidak pernah ada program sumur bor. Jadi kami benar-benar berharap penuh ke Pertamina,” imbuhnya.
Sumur Bor dan Komitmen Sosial
Warga sadar, sumur bor memang bukan proyek murah. Tapi mereka juga percaya, bagi perusahaan sekelas Pertamina, ini bukan soal kemampuan, tapi soal komitmen sosial.
Sebagai informasi, sumur bor merupakan sistem pengambilan air bersih dengan mengebor tanah hingga ke lapisan air dalam. Metode ini sangat efektif di kawasan seperti RT 14 yang kesulitan mengakses air tanah dangkal atau permukaan.
Kini, warga hanya bisa menunggu. Lima tahun telah berlalu, entah berapa forum lagi yang harus diikuti, berapa proposal lagi yang harus disampaikan.
“Kami tidak minta yang muluk-muluk. Kami hanya ingin air bersih yang layak, untuk anak-anak kami, untuk ibu-ibu yang harus masak, cuci, dan membersihkan rumah setiap hari,” tutup Mifta.
Dalam keheningan sumur yang tak kunjung dibor, ada suara-suara kecil yang terus memanggil: air adalah hak dasar, dan tanggung jawab sosial tak boleh dibungkam oleh diam.***
(Tim smartrt.news/anang/sumber: RT 14 Kelurahan Prapatan)