Lima Kloter Jemaah Haji Kaltim Telah Diberangkatkan, Lebih dari 1.700 Jemaah Tiba di Tanah Suci

jemaaah haji kaltim
Jemaah haji lansia terpaksa harus dibawa dengan kursi roda. (Foto:smartrt.news/Ashaba)

Smartrt.news, BALIKPAPAN,- Proses keberangkatan jemaah haji dari Embarkasi Balikpapan (BPN) terus berjalan lancar. Hingga Relasa (14/5), lima kloter pertama telah resmi diberangkatkan menuju Madinah, Arab Saudi, dengan total 1.776 jemaah dan petugas, menurut data resmi dari Siskohat Kementerian Agama RI.

Kelima kloter ini menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan mendarat dengan selamat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Data menunjukkan bahwa dari total 1.776 jemaah yang telah berangkat, 287 di antaranya merupakan jemaah lanjut usia.

Rincian Kloter yang Telah Diberangkatkan:

Kloter Tanggal Berangkat Jumlah Jemaah Petugas Total Jemaah Lansia Status
BPN 1 6 Mei 2025 356 4 360 67 Landed
BPN 2 8 Mei 2025 356 4 360 65 Landed
BPN 3 10 Mei 2025 354 4 358 49 Landed
BPN 4 11 Mei 2025 356 4 360 52 Landed
BPN 5 13 Mei 2025 354 4 358 54 Landed

Sementara itu, Kloter 6 dijadwalkan akan diberangkatkan pada Rabu malam, 14 Mei 2025 pukul 21.10 WITA. Kloter ini masih dalam status scheduled dan merupakan bagian dari fase pertama keberangkatan ke Tanah Suci.

Target Total Keberangkatan dari BPN

Tahun ini, Embarkasi Balikpapan dijadwalkan memberangkatkan 16 kloter dengan total lebih dari 2.000 jemaah. Dengan lima kloter telah diberangkatkan, progres keberangkatan dari BPN telah mencapai 43,24%.

Kementerian Agama memastikan bahwa seluruh proses keberangkatan, mulai dari pemberangkatan di asrama haji, pengecekan kesehatan, hingga boarding dan penerbangan, dilakukan secara ketat dan terkoordinasi.

Dari lima kloter yang telah tiba, jumlah jemaah lansia mencapai 287 orang. Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada jemaah lanjut usia, termasuk penyediaan kursi roda, pendamping, serta fasilitas kesehatan yang siap siaga baik di tanah air maupun di Arab Saudi.

Cuaca Ekstrem di Makkah-Madinah, Suhu 42 Derajat Celcius

Pemerintah mengingatkan para jemaah untuk bersiap menghadapi perubahan kondisi cuaca yang signifikan di Tanah Suci, khususnya di Makkah dan Madinah.

Menurut informasi dari Kementerian Agama RI, suhu udara di Makkah saat ini bisa mencapai 42 derajat Celcius pada siang hari, jauh lebih panas dibandingkan suhu rata-rata di Indonesia. Suhu biasanya mulai turun menjelang Magrib, namun tetap berada di kisaran 31 derajat Celcius saat malam hari.

Cuaca Panas, Jemaah Diimbau Hemat Energi

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, memberikan sejumlah tips kepada jemaah agar tetap sehat dan bugar selama menjalani ibadah. Ia mengingatkan agar tidak memaksakan diri salat di Masjidil Haram pada siang hari, khususnya bagi jemaah lansia.

“Salat di hotel saat siang tetap berpahala. Gunakan kesempatan ke Masjidil Haram pada waktu yang lebih sejuk, seperti Magrib, Isya, dan Subuh,” ujar Ali di Makkah, dikutip pada Selasa (14/5).

Hal ini penting mengingat jemaah haji akan menetap cukup lama di Makkah hingga puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada awal Juni.

Jemaah yang tiba Makkah diatur agar tidak langsung melakukan umrah wajib setelah tiba.

  • Jemaah gelombang pertama yang datang dari Madinah, akan terlebih dahulu beristirahat di hotel, kemudian baru menunaikan umrah wajib.

  • Jemaah gelombang kedua yang datang melalui Jeddah diimbau untuk sudah mengenakan pakaian ihram dari embarkasi dan mengambil miqat di Yalamlam atau Bandara Jeddah.

“Sebaiknya umrah wajib dilakukan malam hari agar terhindar dari terik matahari dan kelelahan fisik,” katanya.

Tips Bertahan di Cuaca Panas Makkah

Agar terhindar dari risiko dehidrasi dan kelelahan akibat suhu tinggi, berikut beberapa imbauan dari Daker Makkah:

  1. Konsumsi air putih minimal dua liter per hari.

  2. Selalu membawa air minum ke mana pun pergi.

  3. Gunakan payung atau penutup kepala saat berada di luar ruangan.

  4. Kenakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar UV.

  5. Konsumsi vitamin secara teratur dan jaga kesehatan tubuh.

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Siskohat Kemenag, dan berbagai sumber)