Lebih Tertib dan Manusiawi, Pembagian Daging Kurban Presiden Prabowo Libatkan Ketua RT di Baru Ulu

pembagian daging
Proses pembagian daging di salah satu RT di Balikpapan. Berlangsung tertib.(Foto: smartrt.news/rama)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Suasana berbeda tampak mewarnai pelaksanaan kurban di Masjid Besar Al-Ula, Kampung Baru Ulu, Balikpapan Barat, pada perayaan Iduladha tahun ini. Tidak ada antrean panjang, tidak ada desakan massa, apalagi kekacauan seperti yang sempat terjadi beberapa tahun silam. Semua berjalan tertib, lancar, dan penuh rasa kekeluargaan.

Hal ini tidak terlepas dari penerapan sistem distribusi daging kurban yang baru, yang untuk ketiga kalinya dijalankan dengan melibatkan ketua-ketua RT di sekitar wilayah masjid. Sistem ini menuai apresiasi luas dari warga, khususnya para tokoh masyarakat tingkat kelurahan.

Ketua RT 17 Kampung Baru Ulu, Haji Aswad, menjadi salah satu pihak yang menyuarakan pujian atas mekanisme yang diterapkan.

“Kalau tanggapan saya selaku Ketua RT, ini sangat bagus. Ini salah satu cara pendistribusian yang baik kepada warga,” ujarnya saat ditemui usai prosesi penyembelihan hewan kurban, Sabtu (7/6/2025).

Belajar dari Pengalaman Masa Lalu

Haji Aswad mengingat betul pengalaman kurang menyenangkan empat tahun lalu, ketika sistem distribusi daging kurban belum terkoordinasi dengan baik. Kala itu, ratusan warga memadati area sekitar masjid, berdesakan dan bahkan saling dorong untuk mendapatkan daging kurban. Pemandangan yang menyedihkan pun tak terhindarkan, saat lansia dan ibu-ibu harus mengantre dalam kondisi yang kurang layak.

“Dulu itu warga sampai berdesak-desakan, bahkan orang tua yang sudah sepuh ikut antre. Ini jadi persoalan yang kemudian kami evaluasi bersama,” kenangnya.

Sejak saat itu, panitia masjid bersama para ketua RT duduk bersama dan merumuskan solusi. Hasilnya adalah sistem distribusi yang lebih tertata, berbasis struktur RT, dan mengedepankan pemerataan serta kemanusiaan.

Dibagi Dua Ring: Efisien dan Terarah

Pada tahun ini, pembagian daging kurban dijalankan dengan sistem “dua ring”. Ketua RT yang tergabung dalam ring pertama dilibatkan langsung dalam panitia inti kurban, sementara RT dalam ring kedua bertugas mengatur pendistribusian ke warganya masing-masing melalui koordinator wilayah.

“RT yang masuk ring pertama kami libatkan langsung dalam kepanitiaan, sedangkan ring kedua berperan dalam proses pengambilan dan distribusi daging. Nanti ada koordinator yang mengatur dan membagi tugas kepada para ketua RT,” jelas Haji Aswad.

Sistem ini dinilai sangat efektif, karena ketua RT memiliki data lengkap tentang warganya, termasuk jumlah kepala keluarga, kondisi ekonomi, dan prioritas distribusi.

“RT punya data dan struktur organisasi yang jelas. Jadi sangat mudah bagi kami untuk menyalurkan daging secara adil dan merata,” tambahnya.

Sapi Kurban Bantuan Presiden

Pelaksanaan kurban tahun ini juga menjadi istimewa karena Masjid Besar Al-Ula menerima satu ekor sapi jenis simental kros seberat 830 kilogram dari Presiden Republik Indonesia. Ini merupakan kali pertama bantuan langsung Presiden diterima oleh masjid tersebut.

“Alhamdulillah, tahun ini untuk pertama kalinya kita mendapat sapi dari Presiden. Sangat luar biasa, ini sebuah kehormatan bagi kami,” ujar Haji Aswad dengan rasa syukur.

Penyembelihan hewan bantuan tersebut dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan prosedur resmi yang ditetapkan pemerintah pusat. Panitia menegaskan bahwa hewan kurban diperlakukan dengan kasih sayang dan sesuai syariat Islam, mulai dari proses penanganan hingga pemotongan.

“Penyembelihannya tidak sembarangan. Kita perlakukan hewan dengan kasih sayang dan sesuai syariat. Itu SOP dari pusat,” tutupnya.

Simbol Perubahan dan Keteladanan

Dengan sistem distribusi yang tertata dan keterlibatan aktif para ketua RT, pelaksanaan Iduladha di Kampung Baru Ulu tahun ini menjadi contoh baik bagi wilayah lain. Tidak hanya berhasil menekan potensi kericuhan, sistem ini juga mempererat silaturahmi antarwarga dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengurus lingkungan.

Warga pun berharap, sistem seperti ini dapat terus dilanjutkan dan menjadi standar baru dalam pelaksanaan kurban di masa mendatang.***

(Tim smartrt.news/anang)

 

Tinggalkan Komentar