Lagi-lagi Warga Balikpapan Antri Beli Gas Elpiji

SMARTRT.NEWS – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram terjadi lagi di Kota Balikpapan. Langkanya gas elpiji tabung melon itu membuat masyarakat terpaksa mengular dalam antrian panjang. Warga di Kota Balikpapan pun mengeluhkan susahnya memperoleh gas LPG 3 kilogram ini. Terpaksa, harus antri lagi.
Beberapa warga mengabadikannya dalam sebuah video. Bahkan, video antrian panjang itu viral. Redaksi juga menerima kiriman video itu melalui pesan elektronik.
Dalam video berdurasi dua menit itu, seorang wanita mengaku kasihan melihat warga, terutama ibu-ibu tua yang tengah antri.
Dalam narasinya, wanita itu meminta Pertamina, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dan pemangku kebijakan kota ini bisa meneruskan kebijakan gas alam.
“Pak Rahmad, ini dari RT 18 Gang Rukun, banyak betul yang antri. Ya Allah, Pak Rahmad. Saya kasihan banget sama orang-orang ini,” isaknya.
Ia mengaku tidak tega melihat warga mengular dalam antrian. Kepanasan. Karenanya, diharapkan Pemkot bisa meneruskan kebijakan gas alam.
“Dengan proyek gas alam, warga akan membayar seperti membayar air dan listrik. Jadi tak perlu antri lagi, kasihan Pak,” pintanya. Antrian warga Balikpapan untuk membeli gas elpiji bukan hanya sekali.
Tapi, sudah sering terjadi. Berkali-kali.
LPG 3 kg Tak Boleh Dijual Pengecer
Pemilik pangkalan gas di Kelurahan Gunung Sari Hilir, Ahmad Abdullah, menegaskan bahwa pihaknya memprioritaskan penjualan gas LPG kepada warga sekitar.
Pangkalan yang ia kelola melayani tiga RT, yakni RT 56-58, dengan memastikan setiap pembelian sesuai aturan yang berlaku. “Selama ini kebanyakan yang datang ke sini adalah warga sekitar,” ujar Ahmad Abdullah, Senin (3/2/2025).
Ia mengaku mendapat amanah untuk menjual ke tiga RT tersebut. Untuk memastikan mereka warga setempat, pihaknya perlu melakukan peemeriksaan Kartu Keluarga.
Selain KK, pangkalan juga menggunakan aplikasi Merchant Aplikasi Pangkalan Pertamina untuk mengecek apakah pembeli berasal dari wilayah yang ditentukan.
Jika ada pembeli dari luar wilayah, mereka tetap bisa membeli gas, tetapi akan ditanyakan lebih lanjut tujuan pembelian. Hal itu bertujuan mengantisipasi pengecer. Namun, ia tidak bisa membedakan antara pengecer maupun warga biasa.
“Biasanya yang datang dari luar itu UMKM atau pengecer. Kalau pengecer, mereka pasti datang meskipun hanya membawa satu tabung. Saya utamakan dulu warga kampung sini, kalau ada sisa baru dijual ke yang lain,” jelasnya.
Ahmad juga mengungkapkan setelah aturan baru diterapkan, pembelian gas kini dibatasi satu tabung per orang berdasarkan KTP.
“Dulu bisa dua tabung per orang, sekarang satu tabung per KTP. Bahkan satu keluarga tidak bisa beli dua tabung kalau masih dalam satu KK,” tambahnya.
Terkait distribusi, Ahmad bilang, pangkalannya mendapatkan pasokan 800 tabung gas per bulan, dengan pengiriman dua kali seminggu sebanyak 100 tabung per pengiriman. Menurutnya, permintaan gas mengalami fluktuasi tergantung pada momen tertentu.
“Ada masa-masa ramai seperti menjelang puasa dan Natal, setelah itu permintaan biasanya menurun. Perkiraan saya, akhir Februari nanti menjelang Ramadan permintaan akan naik lagi,” katanya.
Dengan pembatasan dan sistem pengawasan lebih ketat, diharapkan distribusi gas LPG bersubsidi bisa lebih tepat sasaran dan dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Pembelian LPG 3 Kg Sepenuhnya di Pangkalan Resmi
Pemerintah melalui Kementrian ESDM menetapkan pembelian LPG 3 kg per 1 Februari 2025 sepenuhnya hanya dilayani di Pangkalan Resmi Pertamina dan tidak ada lagi di pengecer.
Pertamina Patra Niaga gerak cepat menyiapkan akses link titik terdekat pangkalan LPG 3 kg yang berada disekitar lokasi masyarakat
“Untuk kemudahan masyarakat menemukan pangkalan LPG 3kg terdekat, kami menyiapkan akses mencari pangkalan terdekat melalui link berikut https://subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg atau bisa meminta informasi melalui Call Centre 135,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/2).
Lebih lanjut Heppy mengatakan secara prinsip Pertamina Patra Niaga akan menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Kementrian ESDM terkait distribusi LPG 3 kg. Masyarakat dihimbau untuk membeli langsung di Pangkalan resmi.
“Bagi masyarakat, pembelian di Pangkalan resmi LPG 3 kg tentu lebih murah harganya dibandingkan pengecer karena harga yang di jual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah daerah masing-masing wilayah,” tutur Heppy.
Keuntungan lain, pembelian di pangkalan resmi LPG 3 kg juga lebih dijamin takarannya karena pangkalan menyiapkan timbangan, masyarakst dapat memastikan berat LPG 3kg.
“Untuk pengecer juga dapat menjadi pangkalan setelah memenuhi ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Editor: Abu Salman
BACA JUGA