Kurasi UMKM 2025, DKUMKMP Balikpapan Jaring Pelaku Usaha Baru

Oleh widodo pada 09 Apr 2025, 19:19 WIB
DkUMKMP

Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Heruressandy. (Foto: Smartrt.news/rama)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perindustrian (DKUMKMP) kembali menggulirkan program kurasi UMKM untuk tahun 2025.

Program ini merupakan bagian dari upaya strategis Pemerintah Kota dalam memperkuat ekosistem usaha mikro dan mendorong UMKM agar naik kelas dan lebih kompetitif, baik di pasar lokal maupun nasional.

Program kurasi tahun ini akan dimulai pada bulan April, diawali dengan pembukaan pendaftaran secara daring melalui kanal resmi DKUMKMP. Setelah itu, proses kurasi akan dilaksanakan di tujuh titik, termasuk enam kecamatan di Kota Balikpapan dan satu titik pusat yang berlokasi di Kantor Binas UMKM, kawasan Balikpapan Tengah.

Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Heruressandy, menjelaskan bahwa kurasi UMKM merupakan sarana untuk melakukan seleksi dan pembinaan kepada pelaku usaha yang dinilai memiliki potensi berkembang. Ia menyebut, pada 2024 lalu, program ini berhasil menjaring lebih dari 300 pelaku usaha, dan di tahun ini pihaknya menargetkan jumlah yang lebih besar

“Kami berharap bisa menjaring pelaku-pelaku usaha baru yang selama ini belum tersentuh pembinaan. Kurasi bukan hanya tentang penilaian, tapi juga pintu masuk menuju program-program penguatan UMKM,” kata Heruressandy saat ditemui wartawan, Rabu (9/4/2025).

Syarat Kurasi yang Inklusif

Salah satu daya tarik dari program ini adalah kemudahan dan keterbukaan dalam proses pendaftaran. Tidak ada batasan omzet atau nilai produksi tertentu bagi peserta. Yang dibutuhkan hanya kelengkapan legalitas dasar usaha. Seperti telah mendaftar melalui OSS (Online Single Submission) dan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

Heruressandy menegaskan bahwa bahkan pelaku usaha yang belum memiliki izin lengkap tetap bisa mengikuti proses kurasi, selama mereka menunjukkan komitmen serius untuk berkembang. “Bagi yang belum lengkap perizinannya, akan kami bantu. Syaratnya, mereka siap menjadi binaan dan bersedia mengikuti proses pembinaan,” ujarnya.

Fokus pada Pembinaan Berkelanjutan

Menjadi bagian dari UMKM binaan Pemerintah Kota bukan hanya sekadar formalitas. Peserta akan mendapatkan pendampingan menyeluruh, mulai dari pelatihan manajemen usaha, akses ke pembiayaan, bantuan alat dan sarana produksi, hingga promosi dan pemasaran produk.

Bahkan dalam program tahun ini, DKUMKMP juga berencana menggandeng pihak perbankan dan lembaga pembiayaan mikro untuk memperluas akses permodalan bagi UMKM yang telah terkurasi dan menunjukkan perkembangan signifikan.

“Kami ingin memastikan UMKM tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh secara sehat. Maka sinergi dengan berbagai stakeholder penting, baik itu perbankan, lembaga pelatihan, maupun pihak swasta,” jelas Heru.

Siap Tampil di Event Nasional

Selain fokus pada kurasi, DKUMKMP Kota Balikpapan juga tengah bersiap untuk tampil di ajang APEXI 2025 (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia). Rencananya even ini  digelar di Surabaya. Dalam acara tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan akan membawa sejumlah produk UMKM unggulan. Produk ini  dipamerkan dan dipromosikan kepada peserta dari seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, pada bulan Mei mendatang, akan digelar Gebyar UMKM Balikpapan 2025, sebuah festival yang dirancang sebagai ajang apresiasi, edukasi, dan promosi bagi pelaku usaha lokal.

“Event ini menjadi etalase utama produk lokal Balikpapan. Kami ingin warga Balikpapan bangga dengan produk daerahnya sendiri dan memperluas pasar UMKM kita hingga ke luar kota,” ujar Heruressandy.

Optimisme Pertumbuhan UMKM Lokal

Pemerintah Kota Balikpapan menilai sektor UMKM memiliki peran vital dalam mendukung pemulihan ekonomi daerah pasca-pandemi. Dengan jumlah pelaku usaha yang terus tumbuh dan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk lokal, Heruressandy optimis bahwa kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kota juga akan meningkat.

Saat ini, DKUMKMP mencatat terdapat lebih dari 14.000 pelaku UMKM aktif di Kota Balikpapan. Jumlah ini didominasi sektor kuliner, kerajinan, dan jasa. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 persen telah masuk dalam radar pembinaan langsung pemerintah.

Heru mengajak seluruh pelaku usaha mikro, termasuk yang baru memulai, untuk tidak ragu mengikuti program kurasi ini. “Ini bukan kompetisi, melainkan kesempatan. Kami ingin menumbuhkan rasa percaya diri dan kapasitas usaha masyarakat agar bisa bersaing secara sehat dan berkelanjutan,” tutupnya.

Berikut Sebaran UMKM Aktif di Kota Balikpapan (Per Kecamatan)

(Data estimasi DKUMKMP per April 2025)

Balikpapan Selatan

Jumlah UMKM: 3.200 pelaku usaha
Dominan: Kuliner rumahan, katering, laundry, fashion
Balikpapan Tengah

Jumlah UMKM: 2.500 pelaku usaha
Dominan: Percetakan, makanan ringan, minuman kemasan
Balikpapan Utara

Jumlah UMKM: 2.100 pelaku usaha
Dominan: Usaha pertanian perkotaan, peternakan kecil, kuliner
Balikpapan Barat

Jumlah UMKM: 2.000 pelaku usaha
Dominan: Kerajinan tangan, sablon, usaha kreatif rumah tangga
Balikpapan Timur

Jumlah UMKM: 1.600 pelaku usaha
Dominan: Perikanan olahan, kerupuk ikan, makanan tradisional
Balikpapan Kota

Jumlah UMKM: 1.400 pelaku usaha
Dominan: Kopi lokal, bakery, cinderamata, souvenir khas
Total UMKM terdaftar dan aktif sekitar 12.800 pelaku usaha.