Komdigi dan Google Siapkan Fitur Anti Penipuan

Pemblokiran situs dari Komdigi dan Google untuk konten negatif dan penipuan. (Smartrt)
SMARTRT.NEWS – Komdigi atau Kementerian Komunikasi dan Digital bekerja sama dengan Google untuk menghadirkan fitur enhanced fraud protection di Indonesia.
Fitur ini bagian Google Play Protect yang akan memblokir aplikasi yang berpotensi untuk penipuan.
Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, mengatakan inovasi Google mencakup perlindungan pada mesin pencari, fitur keamanan perangkat. Selain itu, edukasi literasi digital, hingga pengawasan konten berbahaya.
“Sekarang kami bangga dapat melindungi warga Indonesia lebih jauh lagi. Pengamanan ketat seperti ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal orang-orang di belakangnya. Upaya kami fokus membangun ketahanan siber jangka panjang untuk warga Indonesia,” ujar Putri Alam, melalui keterangan resminya, menukil dari Balikpapan, Selasa (18/3/2025).
Fitur ini di beberapa negara terbukti efektif. Fitur enhanced fraud protection sudah melakukan uji coba di India, Singapura. Lalu di Thailand dan Brasil yang teruji berhasil.
Hal itu yang salah satu mendasari untuk hadir di Indonesia. Selain itu, Google juga bekerja sama dengan Komdigi dalam pengembangan talenta digital. Termasuk membina lebih dari 540 tenaga profesional keamanan siber di Indonesia.
Fitur enhanced fraud protection bagian dari Google Play Protect yang memberikan perlindungan terhadap pengguna saat menginstal aplikasi di luar toko aplikasi resmi Google Play.
Dengan kata lain, Google akan langsung memblokir aplikasi non-resmi yang menggunakan izin sensitif yang sering disalahgunakan untuk penipuan.
Layanan Aman di Ruang DIgital
Berikut Langkah Google di Indonesia untuk memberi layanan aman di ruang digital:
- Mesin Pencarian Lebih Aman
Sebagai penyedia layanan pencarian terbesar, Google mengembangkan fitur Google Safe Browsing yang mampu mendeteksi ancaman seperti phishing, malware, dan penipuan daring. Hingga awal 2025, teknologi ini telah melindungi lima miliar perangkat dari berbagai serangan siber.
Selain itu, fitur “Enhanced Protection Mode” yang diperkenalkan pada Google Chrome sejak 2020 semakin canggih dalam mengenali situs berbahaya. AI dan machine learning juga membantu Google dalam mengidentifikasi dan memblokir hingga 100 ribu situs judi online setiap harinya.
- Enhanced Fraud Protection untuk Perangkat Android
Google Play Protect kini dilengkapi fitur “Enhanced Fraud Protection” yang dirancang untuk melindungi pengguna Android dari modus penipuan digital. Salah satu bentuk penipuan yang diantisipasi adalah sideloading—metode pemasangan aplikasi dari luar Google Play Store yang sering dimanfaatkan oleh penipu.
Fitur ini secara otomatis akan memblokir aplikasi yang mencurigakan, terutama jika mencoba mengakses One Time Password (OTP) atau merekam layar perangkat tanpa izin pengguna.
- Digital Talent Scholarship: Mencetak Ahli Keamanan Siber
Google turut mendukung program Digital Talent Scholarship yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 540 talenta digital telah menerima sertifikasi keamanan siber, memperkuat ekosistem profesional di bidang ini.
- Google Priority Flaggers: Pengawasan Konten Berbahaya
Untuk menekan penyebaran konten ilegal, Google mengembangkan sistem Google Priority Flaggers yang memberikan wewenang kepada organisasi tertentu untuk melaporkan aplikasi atau konten yang berpotensi melanggar kebijakan. Di Indonesia, program ini sedang uji coba bersama Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) guna mengidentifikasi aplikasi pinjaman daring yang berisiko.
- Kampanye Edukasi Anti-Judi Online
Google bekerja sama dengan Gopay dan ICT Watch dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif judi online. Kampanye ini telah menjangkau 10 kota di Indonesia dengan pesan utama bahwa perjudian daring hanya akan membawa kerugian.