KKMP Balikpapan Ditarget Rekrut 10 Persen Kepala Keluarga Jadi Anggota Setiap Kelurahan

Oleh kontributor Sudarman pada 20 Agu 2025, 17:22 WIB

Rapat koordinasi yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Selasa (19/8/2025). / Smartrt / Sudarman

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Kecamatan Balikpapan Timur dan Kecamatan Balikpapan Selatan menghadiri rapat koordinasi yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Selasa (19/8/2025).

Pertemuan yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Balikpapan Selatan ini menjadi momentum penting untuk membahas strategi penguatan KKMP setelah sebelumnya memperoleh legalitas dan pelatihan dasar.

Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy Setia Kesuma, didampingi Kepala Bidang Koperasi, Gina Andriyani. Hadir pula perwakilan dari PT Bulog dan PT Pertamina Patra Niaga, serta pengurus KKMP dari berbagai kelurahan di Balikpapan Timur dan Balikpapan Selatan.

Dalam paparannya, Heruressandy menegaskan bahwa langkah paling strategis bagi keberlanjutan KKMP adalah memperkuat basis anggota.

“Kami berharap KKMP dapat menarik partisipasi warga karena koperasi ini dibangun untuk dan oleh anggota. Tanpa dukungan keanggotaan yang kuat, koperasi akan kesulitan berkembang,” jelasnya.

Ia menargetkan minimal 10 persen kepala keluarga di setiap kelurahan dapat bergabung sebagai anggota dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Selain keanggotaan, Heruressandy juga menyoroti pentingnya permodalan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2025, KKMP berpeluang mendapatkan akses pembiayaan perbankan dengan plafon Rp 1–3 miliar. Namun, hingga saat ini, realisasi dana tersebut masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat.

Kerja Sama dengan Bulog dan Pertamina

Dalam rapat ini juga dibahas kerja sama strategis KKMP dengan dua BUMN besar, yakni Bulog dan Pertamina Patra Niaga. Bulog akan memastikan pasokan sembako, sedangkan Pertamina mendukung distribusi gas elpiji melalui 13 agen resmi yang sudah disiapkan.

Namun, Heruressandy mengungkapkan adanya dinamika dalam penetapan status KKMP. Berdasarkan SK Menteri ESDM, status KKMP yang semula ditetapkan sebagai pangkalan elpiji kini diturunkan menjadi sub-pangkalan atau outlet. Meski begitu, ia menekankan bahwa hal ini tidak akan mengurangi peran KKMP dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

“Dua komoditas ini, sembako dan elpiji, sangat dibutuhkan masyarakat. Dengan kerja sama ini, KKMP diharapkan dapat berperan langsung dalam menjaga ketersediaan kebutuhan pokok sekaligus memperkuat ekonomi lokal,” ujarnya.

Kemandirian Jadi Kunci

Heruressandy menekankan, kemandirian koperasi menjadi faktor utama agar KKMP tidak hanya sekadar bertahan, melainkan juga mampu berkembang. Ia meminta pengurus KKMP aktif mengidentifikasi pasar, menyusun strategi bisnis yang matang, serta melibatkan anggota dalam setiap pengambilan keputusan.

Hasil rapat koordinasi ini selanjutnya akan disampaikan kepada Satgas KKMP Kota Balikpapan yang diketuai langsung oleh Wali Kota Balikpapan. Satgas akan meneruskan laporan tersebut ke pemerintah pusat guna mempercepat realisasi permodalan.

“Kami ingin KKMP berkembang menjadi koperasi yang benar-benar mandiri, dengan pasar yang jelas dan strategi yang kuat. Harapannya, koperasi ini dapat menjadi instrumen nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Heruressandy.

Dengan dukungan pemerintah, BUMN, serta partisipasi aktif masyarakat, KKMP diharapkan mampu tumbuh sebagai model koperasi modern yang tidak hanya menjaga ketersediaan bahan pokok, tetapi juga berkontribusi besar terhadap perekonomian lokal Balikpapan