KJRI Johor Bahru Pulangkan 129 Pekerja Migran dari Malaysia, Total Sudah 3.585 PMI Dipulangkan Sejak 2024

Oleh editor johan pada 30 Jul 2025, 17:16 WIB
Para WNI yang Dipulangkan oleh KJRI Johor Bahru Tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Kamis (12/6/2025) (Foto: KJRI Johor Bahru)

Para WNI yang Dipulangkan oleh KJRI Johor Bahru Tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Kamis (12/6/2025) (Foto: KJRI Johor Bahru)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru (KJRI JB) kembali memfasilitasi pemulangan 129 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Batam Center, Selasa (29/7/2025).

Pemulangan terdiri atas 93 laki-laki, 35 perempuan, dan satu anak perempuan. Mereka merupakan bagian dari gelombang deportasi akibat pelanggaran keimigrasian dan ketenagakerjaan di Malaysia.

“Dengan pemulangan kali ini, KJRI JB telah memfasilitasi pemulangan deportasi atau repatriasi kepada 3.585 PMI atau WNI, di mana 1.129 di antaranya dilaksanakan melalui Program M,” ujar Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI JB, Erry Kenanga.

Apa Itu Program M?

Program M adalah skema kerja sama antara Imigrasi Malaysia dan Perwakilan RI di Semenanjung Malaysia untuk memulangkan 7.200 PMI dalam periode 2024 hingga 2026.

Program ini telah dimulai sejak November 2024 sebagai langkah terpadu menangani kasus-kasus keimigrasian warga negara Indonesia.

Erry menegaskan, pemulangan ini merupakan hasil kerja diplomasi lintas institusi—melibatkan otoritas Malaysia, Kementerian P2MI, BP3MI, P4MI, serta instansi pelabuhan dan kesehatan di Indonesia.

“Perlindungan WNI bukan sekadar kewajiban formal negara, tapi komitmen kemanusiaan dan kepercayaan antarnegara,” tegas Erry.

Peringatan Serius: WNI Diminta Tempuh Jalur Resmi

Tingginya angka deportasi dari Malaysia menunjukkan bahwa masih banyak WNI yang bekerja secara tidak prosedural.

Erry mengimbau seluruh WNI dan calon PMI untuk menempuh jalur migrasi resmi agar terhindar dari persoalan hukum, penahanan, hingga deportasi.

“Malaysia masih menjadi destinasi utama WNI karena faktor kedekatan geografis, budaya serumpun, dan tingginya permintaan tenaga kerja murah di sektor seperti perkebunan, konstruksi, restoran, dan rumah tangga,” paparnya.

Namun, desakan ekonomi dan minimnya literasi migrasi aman membuat banyak WNI terjebak jalur ilegal.

Erry menyebut, pemulangan ini bukan hanya menyelamatkan individu dari kondisi yang rentan, tapi juga bagian dari upaya menjaga reputasi Indonesia sebagai negara yang hadir untuk warganya.

“Kita ingin menunjukkan bahwa negara tidak tinggal diam. Kita hadir dan bertindak nyata untuk melindungi setiap WNI di luar negeri,” tutupnya.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Info Publik)

Tinggalkan Komentar