Kemensos Kaji Usulan Sekolah Rakyat Jadi Pendidikan Inklusif untuk Anak Disabilitas

Oleh editor johan pada 09 Agu 2025, 12:13 WIB
Ilustrasi Anak disabilitas (foto : Smartrt.news/AI)

Ilustrasi Anak disabilitas (foto : Smartrt.news/AI)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Kementerian Sosial (Kemensos) membuka peluang mengembangkan Sekolah Rakyat sebagai lembaga pendidikan inklusif yang dapat menjangkau anak-anak penyandang disabilitas. Usulan ini datang dari kalangan orang tua dan pemerhati pendidikan khusus.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pihaknya akan mempelajari dan membahas usulan tersebut dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) yang tergabung dalam tim formatur Sekolah Rakyat.

“Kami akan belajar, berdiskusi dengan semua pihak untuk menindaklanjuti usulan ini. Ini masih tahap awal,” ujar Gus Ipul dikutip dari Info Publik.

Menurut Gus Ipul, sebagian Sekolah Rakyat yang sudah berjalan saat ini sebenarnya telah menerima siswa penyandang disabilitas. Dari total 9.700 siswa di 100 titik Sekolah Rakyat, terdapat sejumlah anak dengan disabilitas yang ikut belajar, seperti di Lamongan dan Cibinong, Jawa Barat.

Sebelumnya, Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin) mengusulkan agar minimal lima persen Sekolah Rakyat diarahkan menjadi sekolah inklusif. Tujuannya, agar anak disabilitas memperoleh layanan pendidikan setara di lingkungan sosialnya.

Dewan Penasihat Portadin, Siswandi Abdul Rachim, menilai pemerataan pendidikan inklusif masih menjadi tantangan besar. Saat ini, Indonesia hanya memiliki sekitar 2.396 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang melayani 7.287 kecamatan. Artinya, secara rata-rata satu SLB harus menjangkau hingga tiga kecamatan.

“Dengan keterbatasan jumlah SLB, peran Sekolah Rakyat yang inklusif akan sangat membantu anak-anak disabilitas tetap mendapatkan pendidikan di wilayah mereka sendiri,” kata Siswandi dalam diskusi di Kemensos.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Info Publik/Kemensos)

 

Tinggalkan Komentar