Kembangkan Destinasi Wisata Belanja, Pasar Inpres Kebun Sayur Direvitalisasi

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor perekonomian rakyat melalui program revitalisasi pasar tradisional.
Rencana terbaru dari Dinas Perdagangan Kota Balikpapan menyebutkan bahwa Pasar Inpres Kebun Sayur dijadwalkan menjadi target utama program revitalisasi pada tahun 2026 mendatang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (21/4/2025).
Ia menyatakan bahwa program revitalisasi ini merupakan bagian integral dari rencana strategis Pemerintah Kota dalam memperbaiki sarana dan prasarana perdagangan rakyat. Selain itu juga menjadikan pasar tradisional sebagai pusat aktivitas ekonomi yang lebih nyaman, bersih, dan tertata.
“Secara kebijakan, Dinas Perdagangan terus melaksanakan revitalisasi pasar secara berkelanjutan. Karena pasar itu tempat bertemunya berbagai transaksi jual beli, jadi sangat penting peranannya dalam mendukung ekonomi masyarakat,” ujar Haemusri, Senin (21/4/2025)
Menurut Haemusri, sejak berdirinya berbagai pasar tradisional di Balikpapan pada era 1980-an, baru satu pasar yang berhasil direvitalisasi secara menyeluruh, yaitu Pasar Klandasan, yang penyelesaiannya dilakukan secara bertahap melalui pembagian blok.
Tahun ini, pembangunan fokus pada Blok D yang masih berada dalam kawasan pasar tersebut. Setelahnya, akan dilanjutkan ke Pasar Pandan Sari, dan pada tahun 2026, giliran Pasar Inpres Kebun Sayur yang menjadi prioritas.
“Target kami tahun depan, Pasar Inpres akan masuk dalam skema revitalisasi. Posisi pasar ini cukup strategis sebagai salah satu ikon wisata belanja di Balikpapan,” jelasnya.
Jual Aneka Kerajinan dan Suvenir
Pasar Inpres Kebun Sayur memang memiliki posisi unik. Tidak hanya sebagai pusat perdagangan tradisional, pasar ini juga dikenal sebagai destinasi wisata belanja unggulan. Terutama aneka kerajinan dan suvenir khas Kalimantan Timur. Dari perhiasan bermotif Dayak, pakaian adat, tas rotan, hingga mandau—senjata tradisional khas Dayak—semuanya bisa ditemukan di pasar ini.
Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat menemukan beragam pilihan kain bermotif khas Dayak yang cocok dijadikan sarung, busana, atau suvenir. Aneka kaos bertuliskan Balikpapan dan Kalimantan juga banyak diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pasar Inpres Kebun Sayur sendiri dibangun sebagai bentuk relokasi pedagang dari Pasar Pandansari dan Pasar Blauran Kebun Sayur yang sempat terbakar. Pasar ini diresmikan pada tahun 1983 oleh Wali Kota Balikpapan kala itu, Syarifuddin Yoes. Namun, pada Januari 2015, pasar ini juga pernah mengalami kebakaran yang menyebabkan kerusakan signifikan. Kendati begitu aktivitas perdagangan tetap berlangsung hingga saat ini.
Dengan dilakukannya revitalisasi yang direncanakan tahun depan, Pemerintah Kota berharap dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern.
Selain itu, peningkatan kualitas infrastruktur pasar juga diharapkan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan pedagang. Juga, memberikan pengalaman belanja yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan.
Revitalisasi ini sekaligus menjadi bagian dari langkah Pemkot Balikpapan dalam mendukung ekonomi kerakyatan. Di samping itu untuk memperkuat identitas budaya lokal sebagai bagian dari daya tarik kota.
Haemusri menegaskan, bahwa revitalisasi pasar bukan sekadar proyek pembangunan fisik. Tetapi juga investasi jangka panjang untuk memperkuat ekonomi lokal dan memperluas peluang wisata berbasis budaya.
“Kita ingin menjadikan pasar bukan hanya sebagai tempat jual beli, tapi juga sebagai etalase budaya lokal yang menarik dan layak dikunjungi,” pungkasnya.***
(Tim Smartrt.news/rama)
BACA JUGA