Kembali ke Indonesia, Prabowo Perkuat Kerjasama dengan Yordania

Prabowo kembali
Usai lawatan ke kawasan Timur Tengah, Prabowo kembali ke Indonesia. (BPMI Setpres)

SMARTRT.NEWS –  Prabowo Subianto mengakhiri kunjungan resminya ke kawasan Timur Tengah. Usai lawatan, Presiden kembali ke Indonesia, pada Selasa (15/4/2025) pagi. Ia beserta rombongan lepas landas dari Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah pada Senin pukul 17.10 waktu setempat.

Presiden Prabowo telah melakukan pertemuan dengan masing-masing pemimpin Persatuan Emirat Arab (PEA), Turkiye, Republik Arab Mesir, Qatar, dan Kerajaan Yordania.

Dalam kunjungannya, Prabowo telah banyak berdiskusi membahas peningkatan hubungan kerja sama kedua negara dan kondisi geopolitik dan ekonomi global.

Dalam pertemuan di Kerajaan Yordania Hasyimiyah pada Senin sore, 14 April 2025, melalui keterangannya kepada awak media, Presiden menyampaikan pertemuannya dengan Raja Abdullah II bin Al-Hussein.

Kedua pemimpin membahas komitmen meningkatkan kerja sama Indonesia dan Yordania dalam sejumlah bidang. “Kita membahas peningkatan kerjasama di beberapa bidang. Mulai pendidikan, sains, teknologi, ekonomi. Kita beli banyak fosfat, potash untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” ujar Presiden.

Selain itu, Prabowo juga mengatakan isu kemanusiaan di Gaza menjadi fokus utama dalam pembahasan. Indonesia, menurut Presiden, secara aktif mendorong terwujudnya gencatan senjata dan menawarkan dukungan untuk mempercepat proses perdamaian.

“Kita juga bicara masalah Gaza, bagaimana kita bisa membantu dari segi kemanusiaan, kita mendesak segera ada gencatan senjata. Dan kita akan menawarkan apa yang bisa kita bantu mempercepat proses perdamaian,” imbuh Prabowo.

Kunjungan Prabowo ke Amman menandai langkah penting memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania, khususnya di bidang perdamaian, kemanusiaan, dan kerja sama dunia Islam.

Kunjungan ini sekaligus menutup rangkaian lawatan Presiden Prabowo ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye yang berharap bisa membawa dampak positif bagi upaya kemanusiaan di Palestina.

“Alhamdulillah kita dapat update jernih, kita berharap mungkin dalam waktu dekat akan ada terobosan ke arah yang baik. Kita harus membela kepentingan semua pihak, terutama kepentingan rakyat Palestina,” ujarnya.

Prinsip Diplomasi Indonesia

Ia menegaskan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai jembatan dan mediator dalam hubungan internasional, khususnya dengan negara-negara besar di dunia.

Presiden berujar pentingnya menjaga hubungan baik dengan seluruh kekuatan global demi menciptakan stabilitas dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa sejak awal kepemimpinannya, ia telah menetapkan kebijakan bertetangga baik. Hal tersebut sebagai salah satu prinsip utama diplomasi Indonesia.

“Saya ingin berada dalam hubungan yang sangat baik. Saya ingin menghormati semua kekuatan besar, sebagaimana saya berharap mereka juga menghormati kita,” tegasnya.