LPG 3 kg di tingkat pengecer Balikpapan harganya dua kali lipat diatas HET (Foto : Transisi Energi)
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Keluhan warga terkait gas LPG 3 kilogram (kg) kembali mencuat. Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, mengaku kecewa karena gas melon yang mereka beli di pengecer cepat habis, bahkan hanya dalam waktu dua hari.
Tak hanya itu, harga jual eceran gas subsidi tersebut juga dinilai memberatkan karena tembus hingga Rp45 ribu per tabung—dua kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Maria (51), seorang IRT yang tinggal di kawasan tersebut, mengungkapkan kekecewaannya usai membeli LPG 3 kg yang hanya bertahan kurang dari dua hari. Padahal, biasanya gas dengan ukuran serupa cukup digunakan selama 4–5 hari untuk keperluan memasak pagi dan malam hari.
“Baru beli, nggak sampai dua hari udah habis. Padahal makainya sama seperti biasa, cuma pagi dan malam. Saya sampai kaget waktu masak, kompor mati, ternyata gasnya habis,” kata Maria kepada Smartrt.news, Selasa (15/7/2025).
Yang membuatnya makin curiga, segel plastik pada tabung gas terlihat sudah longgar sejak awal. Biasanya segel harus dibuka dengan pisau atau alat tajam, namun kali ini bisa dilepas begitu saja.
“Kayaknya segelnya sudah pernah dibuka, mungkin tabungnya sudah pernah dipakai atau disedot isinya,” ujarnya.
Maria mengaku ini bukan kali pertama mengalami hal semacam ini. Sebelumnya ia juga mendapati gas habis hanya dalam dua hari meski penggunaan di rumah tidak intensif.
Kejadian Serupa Juga Dialami Warga Lain
Kecurigaan Maria turut diamini warga lain, Inneke. Ibu dua anak ini menyebut gas LPG 3 kg yang biasa cukup untuk seminggu lebih, kini hanya bertahan dua sampai tiga hari.
“Biasanya bisa seminggu, sekarang dua hari sudah habis. Padahal makainya juga nggak sering-sering amat,” tutur Inneke.
Selain masalah isi yang cepat habis, Inneke juga mengeluhkan mahalnya harga LPG 3 kg di pengecer. Di kawasan Gunung Bahagia dan sekitarnya, harga eceran LPG 3 kg rata-rata tembus Rp45.000 per tabung, jauh di atas HET resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sebesar Rp19.000.
Fenomena gas cepat habis ini memunculkan dugaan adanya praktik pengoplosan atau pengurangan isi tabung oleh oknum pengecer nakal. Selain merugikan warga, kondisi ini mengancam keberlangsungan subsidi energi yang digulirkan pemerintah pusat.
.
