Kasus DBD di RT 29 dan 30 Klandasan Ilir Balikpapan, Puskesmas Lakukan Fogging

Oleh kontributor Sudarman pada 20 Agu 2025, 10:28 WIB

UPTD Puskesmas Klandasan Ilir melakukan fogging di wilayah RT 29 dan 30 Kelurahan Klandasan Ilir, Selasa (19/8/2025) / Smartrt / Sudarman

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan bersama petugas sanitarian UPTD Puskesmas Klandasan Ilir melakukan fogging di wilayah RT 29 dan 30 Kelurahan Klandasan Ilir, Selasa (19/8/2025) kemarin.

Langkah ini merupakan tindak lanjut atas penemuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di lingkungan tersebut.

Kepala UPTD Puskesmas Klandasan Ilir Rusna Azizah Aziz menyebutkan fogging dilakukan sebagai upaya cepat memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penular DBD.

“Fogging ini bersifat penanggulangan, namun yang terpenting adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin oleh warga,” jelasnya.

Upaya Pencegahan Meluas

Selain fogging, Puskesmas juga memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya gerakan 3M Plus: menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan memanfaatkan kembali barang bekas agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

UPTD Puskesmas Klandasan Ilir melakukan fogging di wilayah RT 29 dan 30 Kelurahan Klandasan Ilir, Selasa (19/8/2025) / Smartrt / Sudarman

Petugas juga mengingatkan agar masyarakat aktif menjaga kebersihan lingkungan. “Kaleng, botol, atau ban bekas bisa menjadi sarang nyamuk jika menampung air hujan. Karena itu PSN lebih efektif daripada hanya mengandalkan fogging,” tambahnya.

Ketua RT 30 Klandasan Ilir Khoiriyah menyambut baik langkah cepat dari Puskesmas. Ia mengimbau warganya untuk ikut aktif menjaga lingkungan.

“Kami bersyukur pemerintah bergerak cepat. Tapi kami juga mengingatkan warga agar jangan lengah, karena pencegahan lebih baik daripada menunggu kasus bertambah,” ujarnya.

Kondisi Kasus DBD di Balikpapan

Hingga Agustus 2025, kasus DBD di Balikpapan masih menjadi perhatian serius pemerintah kota. Dinas Kesehatan mencatat tren kasus mengalami fluktuasi, terutama di musim penghujan. Upaya pengendalian dilakukan secara terpadu melalui pemantauan jentik berkala, fogging fokus, dan edukasi kesehatan masyarakat.

Dengan langkah cepat ini, Pemkot Balikpapan berharap tidak ada kasus tambahan di Klandasan Ilir. Masyarakat pun diingatkan agar selalu waspada, karena kesadaran kolektif adalah kunci utama dalam menekan penyebaran penyakit DBD.