Kaltim Termasuk Provinsi dengan Angka Obesitas Tinggi di RI, Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Kalimantan Timur (Kaltim) menempati peringkat ke-7 dalam daftar provinsi dengan prevalensi obesitas tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2023 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P), sebanyak 18,4 persen penduduk usia di atas 18 tahun di Kaltim mengalami obesitas. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional yang berada di 12,2 persen.
Obesitas, yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh berlebih, kini menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2, hipertensi, hingga penyakit jantung koroner.
Sebuah studi yang diterbitkan di BMC Public Health pada tahun 2020, menunjukkan bahwa peningkatan obesitas di masyarakat pedesaan dipengaruhi oleh perubahan pola makan tinggi kalori dan rendah aktivitas fisik.
Sementara itu, riset lain dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2022), berjudul “Trends, Determinants, and Health Consequences of Overweight and Obesity in Indonesia”, menemukan bahwa obesitas di Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, pekerjaan, serta tingkat pendidikan seseorang. Di lingkungan perkotaan, gaya hidup pasif dan stres turut memperburuk risiko obesitas.
Bagaimana Mencegahnya?
Untuk menekan prevalensi obesitas, masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat secara konsisten. Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain:
- Pola makan seimbang, dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan sumber protein sehat serta mengurangi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan garam.
- Aktivitas fisik teratur, minimal 30 menit per hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau senam ringan.
- Cukup tidur dan kelola stres, karena kurang tidur dan tekanan psikis juga berkontribusi pada kenaikan berat badan.
- Menghindari konsumsi alkohol dan rokok, yang secara tidak langsung berdampak pada metabolisme tubuh.
Mengubah gaya hidup memang tidak mudah. Namun langkah kecil seperti berjalan kaki setiap pagi atau memasak sendiri makanan sehat di rumah bisa menjadi awal perubahan besar. Dengan kesadaran dan tindakan preventif, masyarakat Kaltim dapat menurunkan angka obesitas dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.***
(Tim Smartrt.news/anang/Sumber: Profil Kesehatan Indonesia)
BACA JUGA