Kaltim Menuju Swasembada Pangan, Mentan Siapkan Rp500 Miliar untuk Beras dan Pertanian Modern

Peta wilayah Kalimantan Timur menunjukkan potensi pengembangan lahan pertanian untuk swasembada pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat memberi keterangan pers di Kodam VI Mulawarman, Balikpapan.(foto:smartr.news/HO Pemprov Kaltim)
Smartrt.news, BALIKPAPAN,- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan Kalimantan Timur (Kaltim) dapat mencapai swasembada pangan pada 2026. Provinsi ini akan berhenti mengimpor beras dari luar dan justru menjadi penyuplai ke wilayah lain seperti Sulawesi dan Jawa.

“Insyaallah tahun depan Kalimantan Timur tidak akan impor beras lagi. Justru akan mengirim ke daerah lain,” kata Mentan Amran saat memimpin Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) dan Optimalisasi Lahan (Oplah) di Kodam VI Mulawarman, Kamis (8/5/2025).

Untuk mendukung target ini, Kementerian Pertanian menyiapkan anggaran awal Rp500 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk mencetak sawah baru, memperbaiki sistem irigasi, menjamin ketersediaan pupuk, dan menerapkan teknologi pertanian modern seperti drone dan traktor otomatis.

Saat ini, kebutuhan beras Kaltim sekitar 450.000 ton per tahun, sementara produksi lokal baru mencapai 60 persen. Optimalisasi lahan dan pemanfaatan lahan tidak produktif menjadi fokus utama untuk menutup kekurangan tersebut.

Gubernur Rudy Mas’ud (Harum) menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa Kaltim masih memiliki ratusan ribu hektare lahan kosong yang dapat dialihkan untuk sektor pertanian.

“Kami sangat antusias dan siap bersinergi menyukseskan program swasembada pangan ini,” ujar Harum.Saat ini, Kaltim masih mengimpor 30–50% kebutuhan pangan, termasuk beras, daging, ayam, telur, buah, dan sayur dari luar provinsi.

Penajam Paser Utara Jadi Wilayah Percontohan

Pada hari kedua kunjungan kerja, Jumat (9/5/2025), Mentan bersama Gubernur Harum dijadwalkan meninjau program pertanian di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Bupati PPU, Mudyat Noor, menyatakan bahwa wilayahnya siap menjadi lumbung pangan Kaltim. Ia juga mengapresiasi komitmen Mentan dan kemudahan akses terhadap bantuan pusat, seperti pupuk dan alat pertanian.

“Kami sudah bergerak dan mendukung penuh program swasembada pangan nasional,” tegas Mudyat.

Dukungan Pemerintah Pusat

Mentan menekankan bahwa program ini adalah bagian dari prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Presiden telah mengarahkan anggaran dan kebijakan untuk memperluas lahan pertanian dan membangun kemandirian pangan,” kata Amran.

Rapat koordinasi ini turut dihadiri Wakil Gubernur Seno Aji, Kasdam VI Mulawarman Brigjen Ari Aryanto, para Dandim, Babinsa, dan penyuluh pertanian se-Kaltim.***

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Humas Pemprov Kaltim & PPU) 

Tinggalkan Komentar