Kaltim Masuk 5 Besar Daerah Rawan Banjir dan Longsor Maret 2025

Peta Banjir
Peta rawan banjir nasional untuk bulan Maret 2025.(Foto:smartrt.news/bpbd)

Smartrt.news, KALTIM,- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir dan tanah longsor yang bisa terjadi sepanjang Maret 2025. Dalam laporan tersebut, Kalimantan Timur (Kaltim) masuk dalam lima besar provinsi yang berisiko tinggi mengalami bencana ini, bersama Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Sebagai langkah antisipasi, BNPB mengimbau seluruh daerah terdampak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana. Surat peringatan dini ini telah dikirimkan ke pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah mitigasi guna meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.

Langkah Antisipasi BPBD Kaltim

Menanggapi imbauan BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim langsung berkoordinasi dengan seluruh kabupaten/kota untuk memperkuat upaya pencegahan. Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Agus Tianur, menegaskan bahwa surat peringatan dini sudah disebarluaskan ke pihak-pihak terkait untuk segera mengambil tindakan.

“Kami sudah menginstruksikan seluruh kabupaten/kota agar segera melakukan antisipasi, termasuk memastikan jalur evakuasi aman, menyiapkan lokasi pengungsian, dan terus memantau informasi cuaca. Ini penting mengingat Kaltim termasuk dalam lima provinsi dengan potensi tinggi mengalami banjir dan longsor,” ujar Agus Tianur, Kamis (6/3/2025).

Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan berbagai instansi dan komunitas untuk memperkuat mitigasi bencana. Salah satunya adalah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah kesiapsiagaan, baik melalui media sosial maupun pertemuan langsung dengan warga di daerah rawan.

Fokus Mitigasi dan Pencegahan

Sesuai instruksi BNPB, BPBD Kaltim telah menyiapkan beberapa strategi untuk menghadapi potensi bencana. Beberapa langkah utama yang dilakukan antara lain:

  • Memantau informasi cuaca secara berkala untuk deteksi dini potensi banjir dan longsor.
  • Memastikan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian siap digunakan jika terjadi bencana.
  • Berkoordinasi dengan dinas terkait di tingkat kabupaten/kota untuk memastikan kesiapan sumber daya.
  • Melakukan upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air, menormalisasi sungai, dan menanam vegetasi berakar kuat untuk mencegah longsor.
  • Melibatkan organisasi masyarakat dalam penyebaran informasi dan edukasi kesiapsiagaan bencana.

Dengan berbagai langkah ini, diharapkan risiko bencana banjir dan longsor di Kaltim bisa diminimalkan, serta masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi. ***

(Tim smartrt.news/anang/pemprovkaltim.go.id)