Kalsel Diproyeksikan Jadi Lumbung Pangan, Kaltim Bersiap Wujudkan Kemandirian

Smartrt.news, BANJAR BARU – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menilai Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional. Sementara itu, Kalimantan Timur (Kaltim) tengah berupaya mencapai kemandirian pangan dengan mengoptimalkan sektor pertanian.
Mentan datang ke Kalsel pada Rapat Koordinasi Akselerasi Kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru. Andi meminta pemerintah Kalsel mengawal program optimalisasi lahan pertanian agar berjalan lancar.
Kalsel memiliki 343 ribu hektare lahan, yang berpotensi menghasilkan panen hingga 7-8 juta ton padi per tahun. Oleh karena itu, Mentan meminta pemerintah daerah mengawal program optimasi lahan pertanian guna mendukung swasembada pangan nasional, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
“Jika program ini berhasil, kesejahteraan petani Kalsel bisa meningkat hingga 7-8 kali lipat. Kalsel juga berpeluang masuk dalam lima besar provinsi dengan produksi pertanian tertinggi di Indonesia,” ujar Andi.
Mentan juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan nasional di tengah situasi global yang tidak menentu. Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Pertanian akan menyalurkan anggaran serta alat pertanian modern guna mempercepat program optimalisasi lahan dan cetak sawah di Kalsel.
Sementara itu, Gubernur Kalsel Muhidin menyambut baik bantuan dari Kementerian Pertanian yang tahap awalnya bernilai Rp1 triliun untuk optimalisasi 50.000 hektare lahan pertanian. “Dana ini akan diberikan langsung kepada 13 kabupaten/kota di Kalsel. Saya juga meminta bupati yang tidak hadir hari ini segera melapor untuk memastikan kesiapan menerima bantuan,” tegasnya.
Kaltim Berupaya Wujudkan Kemandirian Pangan
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepala daerah untuk membangun pertanian berbasis desa guna mewujudkan kemandirian pangan Kaltim.
“Bantuan ini bertujuan agar petani benar-benar bangkit dan mencapai kemandirian pangan. InsyaAllah dalam 4-5 tahun ke depan, kita bisa mencapainya,” ujar Seno dalam acara Fordesa Serap Program bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa, PDTT di Samarinda, Sabtu (15/3/2025).
Seno, yang juga menjabat Ketua Umum Forum Desa (Fordesa) Nusantara, menegaskan bahwa setelah pusat ketahanan pangan terbentuk di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, kini giliran Kalimantan Timur yang bersiap mengoptimalkan sektor pertanian berkelanjutan. Ia mengakui bahwa pembukaan lahan baru dan intensifikasi pertanian membutuhkan biaya besar serta waktu yang cukup lama.
“Ini akan menjadi prototipe Fordesa di seluruh Indonesia untuk meningkatkan fungsi desa di sektor ekonomi, terutama bagi petani, nelayan, peternak, dan pekebun,” tambahnya.
Paser Siap Jadi Andalan Swasembada Pangan Kaltim
Kabupaten Paser ditetapkan sebagai salah satu wilayah utama dalam program optimalisasi lahan pertanian di Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan oleh Direktur Perbenihan dan Hortikultura Kementan RI, Dr. Inti Pertiwi Nahrawi, dalam kunjungannya ke Pendopo Lou Bepekat, Tanah Grogot, Selasa (19/3/2025).
Paser memiliki luas optimalisasi lahan mencapai 3.150 hektare, tersebar di lima kecamatan utama, yakni Tanah Grogot, Paser Belengkong, Kuaro, Long Ikis, dan Long Kali. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser, Dr. Erwan Wahyudi, menekankan pentingnya keberhasilan program ini.
“Jika Kabupaten Paser gagal mencapai target swasembada pangan, maka capaian ketahanan pangan Kalimantan Timur secara keseluruhan akan terpengaruh,” ungkap Erwan.
Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli, menyambut baik dukungan dari pemerintah pusat. Ia juga menekankan pentingnya pembangunan Bendungan Lambakan dan Bendungan Telake untuk mencegah banjir di Long Kali, yang merupakan sentra produksi padi terbesar di Paser.
Selain itu, Kodim 0904/PSR akan mendukung optimalisasi lahan di Paser dengan mengawal dan melaksanakan konstruksi fisik di lokasi Oplah.
PPU Fokus Tingkatkan Produksi Padi
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi salah satu daerah prioritas dalam program percepatan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi.
Direktur Optimalisasi Lahan Pertanian Kementan menyampaikan dalam audiensi di Kantor Bupati PPU, Rabu (19/3/2025) bahwa PPU memiliki peran strategis dalam mendukung swasembada pangan nasional.
“Kami berharap Kabupaten PPU bisa memanfaatkan potensi lahan pertanian secara optimal. Agar dapat meningkatkan produksi padi di Kalimantan Timur,” ujar Direktur Optimalisasi Lahan Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari.
Bupati PPU, Mudyat Noor, menyatakan kesiapan daerahnya untuk bersinergi dengan pemerintah pusat. “Kecamatan Babulu sebagai lumbung pangan PPU dan Kaltim akan menjadi fokus utama dalam program ini,” ujarnya.
PPU juga akan menggencarkan sosialisasi kepada petani. Selain juga meningkatkan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, dan instansi terkait lainnya. Hal ini untuk mempercepat realisasi swasembada pangan di Kaltim.***
(Tim Smartrt.news/anang/Pemprov Kalel-Kaltim, berbagai sumber)
BACA JUGA