Justice for Juwita: Ratusan Massa Gelar Aksi Solidaritas di Banjarbaru

demo
Aksi damai menuntut keadilan pada kasus meninggalnya jurnalis perempuan Juwita.(Foto: smartrt.news/kbk.news)

Smartrt.news, BANJARBARU –Ratusan massa dari berbagai organisasi pers dan mahasiswa memadati kawasan Tugu Nol Kilometer Banjarbaru, Kamis (3/4/2025). Mereka turun ke jalan dalam aksi damai bertajuk Justice For Juwita, menuntut keadilan atas kematian tragis jurnalis muda tersebut.

Aksi ini mendapat dukungan luas. Ketua DPRD Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putra, turut hadir, sementara puluhan personel Polres Banjarbaru berjaga ketat untuk memastikan keamanan.

Kematian Juwita bukan sekadar tragedi pribadi, tetapi juga menjadi pukulan besar bagi dunia jurnalistik. Juwita tewas di tangan Jumran, seorang anggota TNI AL yang bertugas di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Namun, hingga kini, penyelidikan yang dilakukan oleh Denpom Lanal Banjarmasin belum mengungkap motif pembunuhan. Situasi ini semakin memicu kemarahan publik, terutama di kalangan jurnalis dan aktivis kebebasan pers.

Dalam orasinya, Ketua Koordinator Aksi, Suroto, menyampaikan tuntutan yang tegas. “Kita tidak hanya berkumpul untuk mengenang Juwita, tetapi juga untuk menuntut keadilan! Kami meminta hukuman maksimal, bahkan hukuman mati jika perlu!” serunya lantang.

Suroto, yang juga menjabat sebagai Pimpinan Redaksi Newsway.co.id, tempat Juwita bekerja, mempertanyakan lambannya proses hukum.

“Juwita bukan hanya rekan kerja, tetapi bagian dari keluarga besar kami. Kehilangan ini meninggalkan luka mendalam bagi dunia jurnalistik. Kami tidak akan berhenti sampai keadilan benar-benar ditegakkan,” tegasnya.

Dia juga menekankan bahwa kasus ini bukan hanya tentang satu individu, tetapi juga menyangkut kebebasan pers dan keselamatan jurnalis di Indonesia.

“Jika hari ini kita diam, besok bisa jadi kita yang menjadi korban. Kami menuntut keadilan! Kami menuntut transparansi!” tambahnya dengan penuh emosi.

Seruan Keadilan dan Solidaritas Menggema

Di tengah aksi, massa mengangkat berbagai spanduk bertuliskan pesan solidaritas dan tuntutan keadilan. Slogan seperti “Justice For Juwita”, “Adili Jumran dengan Terbuka”, “Stop Femicide”, serta “Keadilan untuk Jubi, Keadilan untuk Papua” terlihat di antara kerumunan.

Aksi ini membuktikan bahwa solidaritas antarjurnalis, mahasiswa, dan aktivis tetap kuat dalam memperjuangkan keadilan.

Kronologi Kasus Pembunuhan Juwita

Juwita (25), seorang jurnalis di Newsway.co.id, ditemukan tewas pada Sabtu, 22 Maret 2025. Polisi Militer menduga J, seorang oknum TNI AL berpangkat Kelasi Satu, terlibat dalam kasus ini.

Juwita dan J diketahui telah bertunangan dan sedang merencanakan pernikahan pada Mei 2025.

Rekan kerja korban, Devi Farah Diba, menceritakan bahwa Juwita sempat menunjukkan foto bersama J dan meminta doa menjelang pernikahan.

“Dia sempat memamerkan foto mereka berdua dan meminta doa. Tapi, dia juga pernah mengatakan bahwa J bersifat temperamental dan cemburuan,” ujar Devi.

Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, membenarkan keterlibatan J dalam kasus ini.

“Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J terhadap korban Juwita pada Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” ujar Ronald dalam konferensi pers di Pangkalan Lanal Balikpapan, Rabu (26/3/2025).

Mahasiswa Papua Turun ke Jalan Menuntut Keadilan

papua

Mahasiswa Papua di Kalsel ikut aksi damai AKU Juwita.(foto: smartrt.news/kbk.news)

Tak hanya jurnalis dan mahasiswa lokal yang ikut aksi, mahasiswa asal Papua di Banjarbaru juga turut menyuarakan tuntutan keadilan bagi Juwita.

Mereka membentangkan spanduk dan berorasi, menyerukan hukuman seberat-beratnya bagi pelaku.

Lebih dari 100 orang mengikuti aksi Aksi Keadilan Untuk (AKU) Juwita di Nol Kilometer Banjarbaru. Perwakilan masyarakat sipil, organisasi pers, dan BEM dari berbagai kampus bergantian menyampaikan orasi.

Para demonstran menegaskan bahwa Polisi Militer (POMAL) Banjarmasin harus menangani kasus ini secara transparan, sebagaimana peradilan umum atau sipil.

“Kami tidak akan diam. Kasus ini harus ditangani secara terbuka, transparan, dan adil!” seru seorang demonstran dengan penuh semangat.

Dengan semakin besarnya gelombang dukungan, masyarakat berharap pihak berwenang segera mengambil langkah tegas untuk memberikan keadilan bagi Juwita.***

(Tim Smartrt.news/anang)