Jembatan Mahakam I Ditutup Mulai Hari Ini, Arus Lalu Lintas Dialihkan

SmartRT.News, SAMARINDA – Mulai pagi ini, Jumat (28/2/2025), Jembatan Mahakam I di Samarinda resmi ditutup sementara sejak pukul 08.00 WITA. Selama penutupan, kendaraan yang biasanya melintas di jembatan ini akan dialihkan ke Jembatan Mahakam IV.

Perubahan rekayasa lalu lintas ini dilakukan guna mendukung investigasi dan pengecekan kondisi Jembatan Mahakam I setelah insiden tabrakan pekan lalu. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) bersama Komisi Keselamatan Jalan Terowongan dan Jembatan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) akan melakukan pemeriksaan kelayakan selama dua pekan ke depan.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Irhamsyah, menjelaskan bahwa untuk mengakomodasi perubahan ini. Jembatan Mahakam IV yang sebelumnya hanya satu arah kini diberlakukan dua arah. Baik dari Samarinda Seberang ke Samarinda Kota maupun sebaliknya.

“Mulai hari ini, kendaraan yang biasa melewati Jembatan Mahakam I akan dialihkan ke Jembatan Mahakam IV,” ujar Irhamsyah saat dikonfirmasi, Kamis (27/2/2025).

Dishub Kaltim bersama Satlantas Polresta Samarinda telah memasang rambu-rambu petunjuk, barrier, dan traffic cone untuk memperlancar arus lalu lintas. Selain itu, pelebaran u-turn di Jalan Slamet Riyadi, baik di sisi Samarinda Kota maupun dekat Monumen Pesut di Samarinda Seberang, telah dilakukan guna mempermudah pergerakan kendaraan.

Imbauan bagi Pengendara

Irhamsyah juga mengimbau para pengendara untuk tetap berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas selama masa penutupan.

“Pengendara roda dua tetap menggunakan jalur khusus di sisi kanan dan kiri, sementara kendaraan roda empat melintas di jalur tengah,” jelasnya.

Penutupan Jembatan Mahakam I ini diperkirakan berlangsung selama dua pekan. Pemeriksaan ini diharapkan dapat memastikan keamanan dan kelayakan jembatan sebelum kembali dibuka untuk umum.

Tetap pantau SmartRT.News untuk informasi terbaru seputar perkembangan penutupan Jembatan Mahakam I dan kondisi lalu lintas di Samarinda.

Sejarah Insiden Penabrakan Jembatan Mahakam I

Jembatan Mahakam I telah beberapa kali mengalami insiden penabrakan oleh kapal tongkang. Berikut adalah beberapa kejadian yang tercatat, dan diperoleh SmartRT.news dari diskominfo.kaltimprov.go.id dan p2k.stekom.ac.id :

• 23 Desember 2022: Kapal tongkang Apol 3017 yang ditarik oleh Tugboat TB Mitra Anugerah 1 menabrak pilecap pier 3 sisi hulu Jembatan Mahakam. Insiden ini menyebabkan kerusakan pada bagian pilecap pier 3.

• 28 Maret 2022: Empat tongkang, salah satunya bermuatan penuh batu bara, menabrak pilar jembatan. Tongkang-tongkang tersebut bernama GT 19, Dolphin 11, Dolphin 15, dan Dolphin 18.

• 30 Agustus 2021: Tugboat TB JKW Mahakam 2 yang menarik tongkang Intan Kelana 13 bermuatan 7.640 MT batu bara menabrak tiang jembatan.

• 17 November 2019: Tugboat Entebe Emerald 59 yang menarik ponton Financia 37 bermuatan kosong menabrak jembatan pada pukul 20.28 WITA.

• 13 November 2019: Dalam rentang waktu antara pukul 18.40 hingga 19.37 WITA, tiga tugboat berbeda menabrak pilar jembatan dalam tiga insiden terpisah.

• 23 Januari 2010: Ponton RMN 352 bermuatan batu bara yang ditarik oleh tugboat KSA Anna-2 dan KSA Kumala menabrak tiang jembatan pada pukul 14.30 WITA.

Sejarah Pembangunan Jembatan Mahakam I

Jembatan Mahakam I merupakan jembatan pertama yang dibangun untuk menghubungkan Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang. Pembangunannya dimulai pada tahun 1982 dan diresmikan pada 1987. Jembatan ini memiliki peran penting dalam mobilitas warga dan distribusi barang di Kalimantan Timur. Dengan panjang sekitar 400 meter, jembatan ini menjadi jalur utama penghubung yang hingga kini terus mengalami perawatan dan pemantauan ketat guna memastikan keamanan serta kelayakannya.

Pembangunan Jembatan Mahakam I di Samarinda dimulai pada tahun 1982. Selesai pada 1986, dengan biaya konstruksi sebesar Rp 7,2 miliar. Peresmiannya dilakukan oleh presiden waktu itu, yakni Presiden Soeharto. ***

(Tim SmartRT.news, sumber: Pemprov Kaltim/www.kaltimprov.go.id dan berbagai sumber resmi)