Jalan Minyak Balikpapan Akan Ditutup? RT Masih Menanti Sosialisasi

Oleh kontributor Sudarman pada 21 Jun 2025, 08:42 WIB
jalan minyak

Jalan Minyak yang bakal ditutup. (Foto: smartrt.news/rama)

Pagi yang Tenang, Jalur yang Tak Lagi Pasti

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Udara sejuk masih terasa di sepanjang Jalan Minyak saat angkot kuning melintas perlahan melewati barisan pohon-pohon tinggi yang tersisa. Seorang bapak menyandarkan motornya, menatap ke arah pelabuhan di kejauhan. “Kalau benar ditutup, ke kota lewat mana lagi kita?” katanya pelan.

Jalan Minyak, atau Jalan Yos Sudarso, bukan sekadar jalan pintas. Ini adalah urat nadi harian bagi warga Kampung Baru, Prapatan, dan kawasan Balikpapan Barat. Sejak dulu, jalan ini menjadi jalur tercepat menuju Pelabuhan Semayang dan pusat kota. Tapi kini, ada kabar: jalan ini akan ditutup.

Pertamina dan Pemerintah Kota Mulai Bicara

Wacana penutupan Jalan Minyak kembali mencuat usai rapat koordinasi antara Pemkot Balikpapan dan PT Pertamina di Balai Kota pada Kamis (19/6/2025). Jalan yang selama ini melintasi area vital kilang Pertamina dinilai terlalu riskan untuk dibuka umum.

“Pertamina berencana menutup Jalan Minyak, tapi mereka juga akan membangun jalan lingkar di dalam kompleks mereka. Jadi tidak akan mengganggu arus dari Balikpapan Kota ke Barat,” kata Wakil Wali Kota, Bagus Susetyo, keesokan harinya (20/6/2025).

Menurutnya, Detail Engineering Design (DED) jalan pengganti akan disiapkan tahun depan, dengan pembangunan fisik ditargetkan mulai 2027.

RT: Kami Belum Tahu Apa-Apa

Namun kabar ini terdengar janggal di telinga warga. Ketua RT 1 Prapatan, Ali Sukarman, mengaku belum menerima informasi resmi atau sosialisasi dari pihak manapun.

“Selama ini Jalan Minyak jadi jalur utama warga ke kota. Kalau ditutup, kami minta kejelasan. Rute barunya seperti apa? Transportasi umum bagaimana? Ini belum jelas,” ucapnya tegas.

Warga Prapatan dan sekitarnya bisa menerima jika alasan utamanya soal keamanan kilang. Namun, keterbukaan adalah hal mutlak.

“Silakan kalau mau ditutup, tapi beri kami kepastian. Jangan sampai mendadak. Termasuk akses darurat kalau ada yang sakit malam-malam,” tambah Ali.

Lebih dari Sekadar Jalan

Jalan Minyak bukan hanya jalur fungsional. Ini adalah satu-satunya ruas jalan kota yang masih menyimpan nuansa hutan. Pohon besar, udara segar, dan bahkan kawanan monyet kadang terlihat di sudut jalan. Tapi semua itu mulai hilang, berganti dengan pagar proyek dan beton dari pengembangan Kilang Pertamina.

Warga kehilangan tempat untuk sekadar melambat, menikmati jeda dari padatnya kota.

Pemkot Janji Tak Akan Tergesa

Di tengah kekhawatiran, Pemkot Balikpapan menegaskan bahwa masyarakat tidak akan ditinggalkan.

“Penutupan tidak akan dilakukan sebelum jalur baru tersedia. Kami pastikan transportasi tetap lancar dan keselamatan tetap prioritas,” ujar Bagus.

Ia berjanji, perencanaan akan berjalan secara terbuka dan akan melibatkan masyarakat terdampak—terutama di Prapatan dan Gunung Pasir.

Kesimpulan: Akses Publik Harus Jadi Prioritas

Warga tak menolak pembangunan. Tapi mereka berharap satu hal sederhana: jangan dipinggirkan dari keputusan yang menyangkut hidup mereka. Jalan Minyak mungkin milik Pertamina, tapi selama puluhan tahun telah menjadi milik semua warga.

“Kalau kami tak diberi tahu dari awal, bagaimana bisa percaya nanti akan lebih baik?” kata Ali, sebelum berlalu, menyusuri jalan yang belum tentu masih bisa dilewati tahun depan.

(Tim Smartrt.news/anang)