Jalan Kukar-Kubar Rusak Parah, Wagub Kaltim Akan Ajukan Protes ke Presiden

Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim) Seno Aji bersama Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni beserta jajaran terkait melakukan peninjauan ruas jalan sepanjang 315 km di Kutai Barat.(Foto:smartrt.news/Pemprov Kaltim)

Smartrt.news, SAMARINDA,- Setelah melaksanakan Safari Ramadan di Melak, Kutai Barat, Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji memilih untuk kembali ke Samarinda melalui jalur darat. Selain menjalankan tugas, Wagub juga ingin memantau kondisi jalan yang menghubungkan Barong Tongkok di Kutai Barat (Kubar) hingga Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).

Sesampainya di lokasi, Wagub Seno mengungkapkan rasa kekecewaannya terkait kondisi jalan yang rusak parah, terutama banyaknya lubang yang ditemukan di sepanjang jalur tersebut. Ia menilai pemerintah pusat hanya melakukan perawatan rutin tanpa melakukan perbaikan signifikan untuk meningkatkan kualitas jalan.

“Setiap tahun, jalan ini rusak lagi dan hanya ditambal. Tidak ada peningkatan. Aspal yang rusak hanya ditambah lapisan baru, itu saja,” kritik Wagub Seno ketika turun langsung memeriksa kondisi jalan di Kecamatan Bongan, Kutai Barat.

Menurutnya, meski Indonesia telah merdeka selama puluhan tahun, namun masyarakat yang melintasi jalur antara Kukar dan Kubar masih merasakan seperti belum merdeka. Penanganan jalan yang ada di daerah ini hanya terbatas pada tambal sulam, tanpa adanya perbaikan yang berarti.

“Saya akan mengajukan protes ke Presiden. Saya akan kirimkan surat kepada Presiden mengenai kondisi ini,” tegas Seno.

Wagub menambahkan bahwa meskipun pemerintah pusat telah mengucurkan dana yang sangat besar untuk perbaikan jalan, hasilnya masih jauh dari harapan. “Sudah ratusan miliar, bahkan triliunan yang dikeluarkan, namun jalan berkualitas baik sangat sedikit,” keluhnya.

Peningkatan Jalan menjadi Beton Cor

Seno menilai bahwa yang diperlukan adalah peningkatan kualitas jalan menjadi beton cor, bukan sekadar perbaikan dengan aspal yang tidak bertahan lama. Ia juga meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) lebih fokus dalam melakukan peningkatan jalan di jalur ini.

Berdasarkan laporan dari BBPJN, kondisi jalan di sepanjang jalur Kukar-Kubar memang sangat memprihatinkan, dengan tingkat kerusakan yang parah. Wagub menyatakan bahwa hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat.

“Untuk sepanjang 100 km hanya butuh Rp15 miliar. Kami ingin memastikan kualitas jalan ini betul-betul maksimal, jadi kami minta agar jalan ini dicor, bukan hanya ditambal,” ujar Seno.

Wagub bahkan dengan tegas menyatakan bahwa jika untuk perbaikan jalan sepanjang 80 km, 72 km, dan 111 km. Pemerintah pusat hanya menyiapkan dana sekitar Rp7 miliar atau Rp9 miliar, lebih baik pekerjaan tersebut dibiarkan untuk dikerjakan oleh Kaltim sendiri.

“Jika anggarannya cuma segitu, Kaltim mampu melakukannya. Tapi kami minta jalan nasional ini memenuhi standar nasional, bukan hanya kelas C,” tegasnya.

Selain itu, Wagub juga meminta perhatian dari pemerintah pusat terkait kendaraan berat seperti truk kelapa sawit yang turut memperburuk kondisi jalan.

Penanganan Jalan di Beberapa Segmen

Berdasarkan laporan staf BBPJN, ruas jalan Kukar-Kubar terbagi menjadi beberapa segmen dengan kondisi berbeda-beda. Segmen A meliputi jalan dari Loa Janan hingga Simpang 3 Kota Bangun dengan panjang 80 km. DIPA 2025 untuk segmen ini sebesar Rp30,9 miliar, namun hanya Rp9,4 miliar yang dapat digunakan untuk perbaikan.

Segmen B, yang meliputi ruas jalan Kota Bangun hingga Muara Muntai, memiliki panjang 72,1 km. Diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp39,9 miliar, namun hanya Rp7,6 miliar yang disediakan untuk perbaikan.

Segmen C, yang membentang dari Muara Muntai hingga Simpang Blusuh, memiliki panjang jalan 111,3 km. Diperlukan anggaran Rp90,1 miliar, namun yang dapat digunakan hanya Rp15 miliar.

Wagub menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan jalan nasional ini agar tidak hanya berfokus pada perawatan sementara. Namun melakukan peningkatan yang lebih berarti demi kenyamanan dan keselamatan pengendara.***

(Tim smartrt.news/anang/sumber:pemprov Kaltim)