Insentif Rp500 Ribu per Bulan untuk 36.222 Guru PAUD hingga SMP, Termasuk Guru Pesantren dan Madrasah

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud (Foto : Pemprov Kaltim)
Smartrt.news, SAMARINDA – Setelah menggratiskan biaya pendidikan bagi mahasiswa Kaltim lewat Program Gratispol, Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga akan memberikan insentif khusus bagi para guru pendidikan dasar dan keagamaan nonformal.
Sebanyak 36.222 guru dari berbagai jenjang pendidikan akan menerima insentif bulanan sebesar Rp500 ribu mulai Juli hingga Desember 2025.
Insentif ini menyasar guru PAUD, TK, SD, dan SMP, termasuk yang mengajar di pondok pesantren, TPA/TPQ, RA, MI, hingga MTs di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
“Kita ingin memberikan penghargaan nyata kepada para guru yang selama ini berjibaku mendidik anak-anak Kaltim sejak usia dini. Termasuk para guru madrasah dan pesantren, karena mereka juga bagian penting dari ekosistem pendidikan kita,” tegas Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud
Gubernur menyebut insentif ini merupakan bagian dari strategi besar Pemprov Kaltim dalam mendukung visi “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”. Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia harus dimulai sejak usia dini, dan peningkatan kesejahteraan guru adalah salah satu kuncinya.
Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kaltim, Hj Dasmiah, merinci distribusi penerima insentif, Samarinda: 5.300 guru, Balikpapan: 5.500 guru dan Kutai Timur: 6.725 guru
Lalu, Kutai Kartanegara: 6.053 guru, Berau: 3.084 guru, Penajam Paser Utara: 2.967 guru, Paser: 2.244 guru, Bontang: 2.799 guru, Kutai Barat: 1.073 guru dan Mahakam Ulu: 477 guru
Simbolisasi di Samarinda, Penyerahan Langsung di Kutai Barat
Secara simbolis, insentif guru akan diserahkan langsung oleh Gubernur Harum pada 25 Juni 2025 di Convention Hall Samarinda.
Momen tersebut juga akan dirangkai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara gubernur dan para bupati/wali kota se-Kaltim terkait sinergi peningkatan mutu pendidikan.
Tak hanya itu, pada 21 Juni 2025, saat menghadiri Pekan Daerah KTNA di Kutai Barat, Gubernur Harum juga dijadwalkan menyerahkan bantuan serupa secara langsung kepada para guru di wilayah tersebut.
Langkah Pemprov Kaltim ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, karena insentif tidak hanya menyasar guru formal di sekolah negeri, tetapi juga menyentuh guru keagamaan dan pendidikan nonformal yang selama ini sering luput dari perhatian.
Program ini dipandang sebagai bentuk keadilan sosial dalam sektor pendidikan, sekaligus memperkuat posisi guru sebagai ujung tombak pembangunan SDM Kaltim.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Pemprov Kaltim)