Inovasi Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan: Ciptakan Pakan Ikan Otomatis Berbasis Aplikasi

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Di sebuah sudut kolam ikan lele milik Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan, berdiri alat kecil yang mungkin terlihat biasa saja.

Tapi siapa sangka, alat itu adalah hasil dari ketekunan dan kreativitas para mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia — sebuah inovasi teknologi tepat guna yang mampu memberi pakan ikan secara otomatis, cukup melalui sentuhan dari aplikasi ponsel pintar.

Adalah Muhammad Dimas, mahasiswa semester 6, yang bersama timnya berhasil mengembangkan prototipe alat pemberi pakan ikan otomatis berbasis Internet of Things (IoT).

Proyek ini merupakan implementasi langsung dari mata kuliah yang mereka ikuti, dan bukan sekadar tugas biasa. Ini adalah aksi nyata — hasil riset, diskusi, dan serangkaian uji coba yang akhirnya membuahkan teknologi yang berguna bagi masyarakat.

Menggunakan aplikasi Remotexy, siapa pun kini bisa mengatur jadwal dan takaran pakan langsung dari rumah, tanpa harus datang ke lokasi. Cukup koneksi internet dan perangkat smartphone.

Teknologi ini tak hanya efisien, tapi juga inklusif, menjawab kebutuhan operasional kantor kelurahan yang sehari-hari harus mengatur perawatan kolam secara manual.

Teknologi yang Membumi

Inovasi ini lahir dari semangat gerakan #KampusBerdampak — sebuah gagasan bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya untuk ruang kelas, tapi juga harus hadir nyata di tengah masyarakat. Mahasiswa diajak untuk menghadirkan “intelektualitas yang membumi,” yang tidak sekadar canggih di atas kertas, tapi solutif dan tepat guna di lapangan.

“Jadi tidak perlu ke kelurahan, kita cukup dari rumah saja bisa mengontrolnya langsung,” ujar Erni, Sekretaris Lurah Gunung Sari Ulu, usai menerima demonstrasi dari Dimas dan tim.

Bagi Erni, alat ini bukan hanya memudahkan pekerjaan staf kelurahan, tapi juga bisa jadi sumber inspirasi bagi warga. Ia berharap teknologi ini bisa ditiru warga yang memiliki kolam ikan pribadi, terutama di lingkungan padat penduduk seperti Gunung Sari Ulu.

“Semoga warga tertarik dan bisa belajar dari alat ini. Sangat bermanfaat bagi kami,” tuturnya penuh semangat.

Muhammad Dimas mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan dan Sekretaris Lurah Gunung Sari Ulu Erni (foto : Universitas Mulia/istimewa)

Masih Terus Dikembangkan

Meski sudah diuji dan berfungsi optimal, tim mahasiswa bersama dosen pembimbing masih terus menyempurnakan alat ini. Salah satu perhatian adalah ketahanan alat terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan dan angin kencang.

Muhammad Safi’i, dosen pengampu mata kuliah IoT, mengatakan bahwa tahap berikutnya akan lebih canggih. Mereka berencana mengintegrasikan sensor kekeruhan air dan kontrol pompa otomatis.

“Kalau air kolam mulai keruh, pompa akan otomatis membuang air dan menggantinya. Tandon pengisian akan membuka katup otomatis hingga level air kembali normal,” jelasnya.

Kolaborasi Akademik dan Pemerintahan Daerah

Proyek ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara kampus dan pemerintahan lokal bisa menghasilkan sesuatu yang nyata dan bermanfaat. Lebih dari sekadar inovasi teknologi, ini adalah proses belajar yang sesungguhnya — di mana mahasiswa tidak hanya memahami teori, tapi juga menjalankan peran sebagai agen perubahan di masyarakat.

Di tengah tantangan zaman, Universitas Mulia menunjukkan bahwa kampus bisa jadi motor penggerak solusi lokal. Dan siapa tahu, alat kecil yang berdiri di samping kolam itu, suatu hari nanti bisa menginspirasi perubahan lebih besar di tempat lain.