Inflasi Kaltim Mei 2025 Terkendali, Balikpapan 1,01%

Smartrt.news, BALIKPAPAN, – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur melaporkan tingkat inflasi year on year (y-on-y) pada Mei 2025 sebesar 1,03 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 108,32. Angka ini menurun dibanding Mei 2024 yang mencapai 3,29 persen.
Inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebesar 1,27 persen, sementara inflasi terendah terjadi di Kabupaten Berau sebesar 0,92 persen. Kota Balikpapan mengalami inflasi 1,01 persen, sedangkan Samarinda 1,03 persen.
“Penurunan ini mencerminkan tren inflasi yang lebih terkendali di wilayah Kalimantan Timur dibanding tahun sebelumnya,” tulis BPS dalam rilis resminya.
Kota Balikpapan mencatat inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 1,01 persen pada Mei 2025, menurun signifikan dibanding Mei 2024 yang sebesar 3,13 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) Balikpapan pada Mei 2025 tercatat sebesar 108,58, naik dari 107,49 pada Mei 2024.
Secara bulanan (month-to-month), Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,28 persen, dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas seperti cabai rawit, ikan layang, kangkung, dan bawang merah.
Sektor Perawatan Pribadi Dominasi Inflasi Balikpapan
Inflasi y-on-y di Balikpapan didorong oleh kenaikan harga di tujuh kelompok pengeluaran utama, dengan kontribusi tertinggi berasal dari:
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya: naik 8,21% (andil: +0,48%)
- Rekreasi, olahraga, dan budaya: naik 3,11%
- Makanan, minuman, dan tembakau: naik 1,89% (andil: +0,60%)
- Kesehatan: naik 1,56%
- Pendidikan: naik 1,45%
Sebaliknya, terjadi penurunan harga (deflasi) pada kelompok:
- Transportasi: turun 2,26% (andil deflasi: -0,31%)
- Pakaian dan alas kaki: turun 1,94%
- Peralatan rumah tangga: turun 0,71%.
Penyumbang Inflasi dan Deflasi di Balikpapan
Beberapa komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Balikpapan antara lain:
- Emas perhiasan: +0,49%
- Sigaret kretek mesin (SKM): +0,16%
- Minyak goreng: +0,14%
- Kopi bubuk, air kemasan, udang basah, dan susu cair kemasan.
Sebaliknya, komoditas penyumbang deflasi terbesar termasuk:
- Cabai rawit: -0,18%
- Tomat, bawang merah, beras, dan daging ayam ras.
Pasar Murah Pengendalian Inflasi di Balikpapan
Pemerintah Kota Balikpapan mengklaim berhasil meredam inflasi melalui program pasar murah menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 2025. Program ini merupakan kolaborasi antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Dinas Perdagangan, Bank Indonesia, dan Perum Bulog.
Komoditas yang dijual di pasar murah antara lain beras, minyak goreng, telur ayam, gula pasir, cabai, bawang, dan elpiji 3kg, dengan harga di bawah harga pasar umum. Selain itu, Pemkot menyalurkan sebanyak 360 tabung gas elpiji 3kg per hari selama empat hari pelaksanaan, dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp19.000 per tabung.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyatakan bahwa kegiatan pasar murah akan dilaksanakan secara rutin sebanyak 13 kali dalam setahun, dengan lokasi yang bergilir ke berbagai kecamatan agar seluruh warga kota merasakan dampaknya secara merata.
Inflasi Mereda, Tantangan Tetap Ada
Meski tekanan inflasi relatif terkendali di Kalimantan Timur pada Mei 2025, beberapa kelompok pengeluaran strategis seperti makanan dan energi tetap harus mendapat perhatian karena dampaknya langsung terhadap masyarakat. Program-program seperti pasar murah menunjukkan efektivitas dalam menjaga stabilitas harga, namun sinergi antar-instansi dan pemantauan berkelanjutan tetap diperlukan untuk menghadapi potensi fluktuasi harga di masa mendatang.***
(Tim Smartrt.news/anang/sumber: BPS Kaltim dan berbagai sumber)
BACA JUGA