Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai Kaltim: Ini Kata BMKG

Balikpapan mendung
Suasana mendung di atas laut Balikpapan.(Foto:smartrt.news/rama)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Langit di Kalimantan Timur belakangan ini tampak tak menentu. Pagi bisa cerah, tapi siang menjelang sore tiba-tiba gelap, lalu disusul hujan deras, angin kencang, bahkan kadang petir yang menyambar-nyambar.

Bagi sebagian warga, ini mungkin terasa biasa. Tapi bagi Kukuh Ribudiyanto, kepala Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan, pola cuaca seperti ini adalah tanda-tanda jelas bahwa musim sedang berganti — dari hujan menuju kemarau.

“Ini masa transisi. Awan konvektif bisa terbentuk dengan cepat. Jadi jangan heran kalau tiba-tiba hujan deras turun disertai angin atau petir,” ujar Kukuh saat memberikan penjelasan pada Rabu (30/4/2025).

Hujan Seharian, Separuh Jatah Sebulan

Beberapa hari lalu, wilayah Melak dan Mahakam Ulu jadi contoh nyata betapa ekstremnya cuaca saat ini. Dalam satu hari saja, hujan yang turun mencapai 200 milimeter—padahal rata-rata hujan satu bulan di sana hanya sekitar 300 sampai 500 mm.

“Bayangkan, baru satu hari hujan, tapi sudah seperti setengah bulan. Ini jelas bisa memicu banjir, tanah longsor, dan berbagai gangguan lainnya,” kata Kukuh.

Warga di daerah rawan pun diimbau untuk lebih waspada. Cuaca seperti ini tidak hanya datang tiba-tiba, tapi dampaknya bisa besar kalau tidak siap.

Laut Tenang, Tapi Angin Selatan Sudah Bersiap

Sementara itu, kondisi laut di perairan Kaltim—termasuk Selat Makassar—masih relatif tenang. Gelombang belum tinggi, angin belum konsisten. Tapi Kukuh mengingatkan, ini bisa berubah sewaktu-waktu, terutama memasuki bulan Mei dan Juni.

“Saat angin selatan mulai dominan, biasanya gelombang juga akan ikut naik. Ini akan berdampak pada nelayan, terutama kapal kecil,” ujarnya.

Para nelayan pun diimbau untuk rutin mengecek prakiraan cuaca sebelum melaut. Jangan anggap sepele angin dan gelombang.

Jangan Remehkan Awan Gelap

BMKG Kaltim meminta masyarakat untuk tidak mengabaikan tanda-tanda cuaca buruk. Awan gelap yang datang cepat, petir yang mulai terdengar, atau angin yang tiba-tiba berembus kencang adalah sinyal untuk segera mencari tempat aman.

“Hindari berteduh di bawah pohon atau bangunan tua saat hujan badai. Selalu pantau informasi cuaca dari BMKG,” tegas Kukuh.

Peringatan dini pun akan terus diberikan jika ditemukan potensi cuaca ekstrem. Informasi ini penting, bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menyelamatkan.***

(Tim smartrt.news/rama/sumber: BMKG Kaltim)