Hasil Penelitian Galon Polikarbonat Aman untuk Wadah Air Minum

Smartrt.News, BALIKPAPAN – Sejumlah penelitian ilmiah independen dari berbagai universitas ternama di Indonesia membuktikan bahwa tidak terjadi migrasi zat berbahaya Bisphenol A (BPA) dari galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC) ke dalam air minum.
Temuan ini sekaligus membantah kekhawatiran yang sempat meluas di tengah masyarakat terkait bahaya BPA pada air minum kemasan galon.
Tiga Universitas, Satu Kesimpulan: Air Galon PC Aman
Setidaknya tiga riset ilmiah telah dilakukan secara terpisah oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Sumatera Utara (USU).
Ketiganya menggunakan metode dan instrumen laboratorium berstandar nasional maupun internasional, dan semuanya menyimpulkan: BPA tidak terdeteksi dalam air galon PC yang diuji.
ITB: Tidak Terdeteksi BPA dalam Empat Merek Galon Ternama
Penelitian oleh Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB terhadap empat merek air galon ternama di Bandung menggunakan metode High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) dengan Limit of Detection (LoD) 0,0099 mikrogram per liter (mcg/L) — jauh di bawah ambang batas BPOM sebesar 600 mcg/L (0,6 ppm).
“Hasilnya non-detected (ND). Tidak ditemukan BPA pada semua sampel,” tegas Kepala Laboratorium, Dr. Akhmad Zainal Abidin, Selasa (15/7/2025).
UIM: Galon Tetap Aman Meski Terpapar Sinar Matahari
Penelitian kolaboratif UIM Al-Gazali dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar menguji galon guna ulang dari lima kecamatan, baik yang terpapar langsung maupun tidak terhadap sinar matahari. Hasilnya, BPA tidak terdeteksi.
“Setelah diuji dengan GC-MS, hasilnya negatif. Tidak ada BPA dalam air galon,” kata Endah Dwijayanti, Ketua Prodi Kimia UIM.
Penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Food Scientia, Universitas Terbuka, Juni 2023, dan bertujuan meluruskan misinformasi publik terkait isu migrasi BPA.
USU: Galon Aman Bahkan dalam Distribusi Siang Hari
Kelompok Studi Kimia Organik Universitas Sumatera Utara (USU) meneliti empat merek populer — AQUA, Prima, Amoz, dan Himudo — dari berbagai titik distribusi di Medan, pada kondisi penyimpanan normal hingga paparan sinar matahari hingga 10 hari.
“Semua sampel aman, tidak ditemukan migrasi BPA, bahkan pada suhu tinggi sekalipun,” ujar Ketua Tim Peneliti, Prof. Juliati Tarigan, Guru Besar Kimia Organik FMIPA USU.
Ia menambahkan, migrasi BPA hanya terjadi pada suhu 159°C, sementara suhu tertinggi di Indonesia hanya mencapai 38,5°C.
Bukti Ilmiah Lawan Misinformasi Publik
Ketiga studi ini mematahkan narasi menyesatkan yang sempat membuat masyarakat resah terhadap penggunaan air galon guna ulang. Seluruh penelitian mengikuti standar BPOM, SNI, Permenkes, serta pedoman internasional seperti AOAC dan APHA.
“Temuan ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap air minum dalam kemasan,” tambah Prof. Juliati. Galon Polikarbonat Tetap Aman Dikonsumsi
Berdasarkan hasil uji laboratorium dengan akurasi tinggi dan validasi ilmiah, air minum dari galon guna ulang berbahan polikarbonat terbukti aman dan tidak mengandung BPA yang melebihi ambang batas.
Pemerintah, akademisi, dan pelaku industri diimbau untuk terus memberikan edukasi yang benar dan berbasis sains agar masyarakat tidak terjebak dalam kekhawatiran yang tidak berdasar.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Info Publik)
BACA JUGA