Hari Ketiga PKKMB Universitas Mulia: Bangkitkan Semangat Kebangsaan dan Pola Pikir Kritis Mahasiswa Baru

Kaka tingkat bersama mahasiswa baru FHK 2025 foto bersama. Foto: Media Kreatif / Universitas Mulia
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Hari ketiga Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia, Kamis (21/8), menghadirkan sesi inspiratif yang membangkitkan semangat kebangsaan sekaligus intelektual mahasiswa.
Dekan FHK Universitas Mulia, Dr. Mada Aditia Wardhana, M.M., tampil dengan pendekatan berbeda. Ia tidak hanya menyampaikan informasi teknis perkuliahan, tetapi juga mengajak mahasiswa baru memahami jati diri sebagai bangsa besar dan esensi menjadi seorang maha-siswa.
Genetik Penguasa Dunia: Warisan dari Nusantara
Dalam sesi ini, Dr. Mada menggugah mahasiswa dengan pertanyaan mengejutkan: “Bangsa besar apa yang pernah menguasai dunia?” Jawaban pun mengalir, mulai dari Romawi, Mongol, hingga Persia. Namun, ia menegaskan ada satu kekuatan yang sering dilupakan: Nusantara.
“Genetik bangsa kita adalah genetik penguasa dunia. Dari Jengis Khan hingga Kekaisaran Cina, tidak ada yang berhasil menaklukkan Nusantara. Gen itu ada di dalam darah kita,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa kesadaran sejarah ini penting untuk membangun kepercayaan diri generasi muda Indonesia di tengah persaingan global.
Mahasiswa Sejati: Menangkap Pola, Bukan Sekadar Hafalan
Dr. Mada kemudian mencontohkan cara berpikir akademisi melalui dua analogi. Pertama, teka-teki “Mengapa beruang kutub tidak makan pinguin?” Jawabannya: karena habitat mereka berbeda. “Ini tentang pengetahuan. Mahasiswa harus bicara dengan data, referensi, dan logika, bukan sekadar asumsi,” ujarnya.
Kedua, ia menyodorkan deret angka 2, 4, 6, 8, 10. Meski angka ke-7 tidak disebutkan, mahasiswa bisa menjawab “14” karena mampu membaca pola. “Kecerdasan itu soal menangkap pola. Kita tidak selalu punya data lengkap, tapi harus bisa memprediksi masa depan dari pola yang ada,” jelasnya.
Kunci Sukses: Antusias dan Serius
Menutup sesi, Dr. Mada membagikan perumpamaan tentang dua anak yang menemukan pasir berkilau di pantai. Anak pertama membawanya pulang, menelitinya, dan menemukan berlian. Anak kedua mengabaikannya.
“Kalian tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari, tapi kalian bisa menentukan sikap hari ini. Hadapilah kuliah dan tugas dengan antusias dan keseriusan. Itu yang membedakan mereka yang menemukan ‘berlian’ dan yang tidak,” pesannya.
Sesi penuh makna ini meninggalkan kesan mendalam bagi mahasiswa baru. Tidak sekadar pengantar formal, tetapi juga sebagai motivasi untuk menapaki perjalanan akademik dengan keyakinan, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab intelektual sebagai generasi penerus bangsa.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Universitas Mulia)