Hari Kedua Pencarian Korban Longsor di Lempake Samarinda: Dua Kakak Adik Ditemukan Tertimbun di Kamar
Diterbitkan 13 Mei 2025, 14:35 WIB

Tim SAR gabungan ketka melakukan proses pencarian korban.(Foto:smartrt.news/HO Basarnas Samarinda)
Smartrt.news, SAMARINDA — Proses pencarian korban longsor di kawasan Belimau, Lempake RT 22, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa (13/5/2025), membuahkan hasil signifikan. Dua anak perempuan yang merupakan kakak beradik, Nurul Sakira (17) dan Fitri (14), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tertimbun di dalam kamar rumah mereka.
Keduanya ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada hari kedua operasi pencarian. Fitri ditemukan terlebih dahulu sekitar pukul 10.33 WITA, disusul oleh Nurul Sakira lima menit kemudian. Lokasi penemuan berada di dalam rumah yang tertimbun material longsor akibat hujan deras sejak dini hari sebelumnya.
Korban Lain Telah Ditemukan Sehari Sebelumnya
Pada hari pertama pencarian, Senin (12/5/2025), tim berhasil menemukan dua korban lainnya. Hamdana (50), ibu dari kedua anak tersebut, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 15.15 WITA. Dua jam kemudian, Nasrul (24), juga ditemukan tak bernyawa.
Sementara itu, dua korban lainnya, yakni Tajudin (45) dan Sarul (22), berhasil selamat dari kejadian tersebut.
Dengan temuan ini, total korban longsor dan banjir di kawasan Lempake berjumlah empat orang meninggal dunia dan dua orang selamat. Bencana ini juga mengakibatkan empat rumah warga tertimbun tanah longsor.
Penyebab Longsor: Hujan Deras dan Cuaca Ekstrem
Tanah longsor terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 08.15 WITA. Intensitas hujan yang tinggi sejak dini hari diduga menjadi pemicu utama terjadinya longsor. Selain longsor, hujan deras juga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Kota Samarinda, termasuk memutus akses menuju lokasi bencana.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Dody Setiawan Suwondo, mengonfirmasi laporan kejadian diterima pada pukul 08.20 WITA, Senin (12/5/2025) dari BPBD Kota Samarinda dan warga sekitar. Menindaklanjuti laporan tersebut, satu tim rescue dari Pos SAR Samarinda langsung diterjunkan ke lokasi.
Upaya Pencarian dan Evakuasi
Proses pencarian melibatkan tim dari Basarnas Samarinda, BPBD Kota Samarinda, Dinas PUPR, aparat kepolisian, serta sejumlah relawan.
Dalam operasi ini, tim SAR menggunakan berbagai perlengkapan seperti mobil rescue, alat ekstrikasi, ekskavator PUPR, drone thermal, serta alat komunikasi dan medis. Kondisi cuaca yang buruk menjadi salah satu hambatan utama dalam proses pencarian.
Pencarian hari pertama dilakukan hingga menjelang petang pukul 18.00 Wita. Sementara pencarian hari kedua dilanjutkan mulai tadi pukul 08.00 WITa.
Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, menyampaikan bahwa seluruh korban yang ditemukan telah dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Tren Bencana Samarinda 2025
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mencatat lonjakan kejadian bencana di periode Januari hingga Mei 2025. Berikut data kebencanaan terbaru:
-
Tanah longsor: 93 kejadian
-
Cuaca ekstrem (hujan/angin kencang): 52 kejadian
-
Banjir: 9 kejadian
-
Kebakaran hutan/lahan: 1 kejadian
Tingginya intensitas hujan dan perubahan cuaca ekstrem berperan besar dalam meningkatnya bencana, terutama tanah longsor.
Longsor Tertimpa Batu di Sungai Kapih
Salah satu kejadian longsor terbaru terjadi pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Jalan H. Marhusin RT 17, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan. Kejadian ini terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang pada Jumat (9/5/2025) pukul 16.30 WITA.
Dampak:
-
Satu rumah milik Ibu Pipit Fitriani rusak sedang setelah tertimpa longsoran batu, terutama pada sisi dapur.
-
Terdampak 1 KK, 2 jiwa.
-
Lokasi diprediksi berpotensi terjadi longsor susulan.
Tindakan:
-
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD melakukan asesmen, pendataan, dan evakuasi sementara.
-
Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi.
-
Tim merekomendasikan penanganan lanjutan oleh Tim Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana).
Penanganan Banjir Pasca Bencana
Bencana banjir juga mendapat perhatian serius. Pada Rabu, 7 Mei 2025, BPBD Kota Samarinda melakukan peninjauan banjir dan penyemprotan disinfektan pasca banjir di SMPN 24 Samarinda, yang berlokasi di Jalan P. Suryanata No.107, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Kamis, 8 Mei 2025, BPBD juga menghadiri rapat koordinasi bersama warga terkait kejadian tanah longsor di Gang Villa Damai, Kelurahan Sidodamai.
Kondisi Terkini Samarinda
Hingga Selasa siang, sejumlah wilayah di Kota Samarinda masih mengalami genangan banjir. Pantauan menunjukkan air masih menggenangi kawasan Dr. Soetomo, tempat anak-anak terlihat bermain air. Selain itu, air di Perumahan Bumi Sempaja sempat mengalami kenaikan pada pagi hari.***
(Tim Smartrt.news/anang/Basarnas Samarinda, BPBD Samarinda, dan berbagai sumber)