Category Ad 1

Harga Beras Premium di Balikpapan Masih di Atas HET, Disdag Bakal Intervesi

Oleh kontributor Sudarman pada 20 Agu 2025, 08:35 WIB

Pedagang beras / smartrt / Sudarman

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Hingga kini, harga beras premium di Kota Balikpapan masih bertahan di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, yang kini menyiapkan sejumlah langkah intervensi agar harga kembali terkendali.

Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri, menjelaskan bahwa sesuai kebijakan pemerintah pusat, HET beras premium dipatok Rp17 ribu per kilogram. Namun, hasil pemantauan langsung di Pasar Klandasan, Selasa (19/8/2025), mendapati harga jual beras premium masih mencapai Rp17.140 per kilogram.

“Beras dari Sulawesi sebenarnya sudah masuk. Namun, pasokan dari Jawa masih terkendala karena harga gabah naik dan biaya produksinya juga tinggi,” ujar Haemusri.

Kenaikan dari Hulu ke Hilir

Ia menerangkan, kenaikan harga beras dari Jawa sudah terjadi sejak di tingkat petani. Harga gabah yang lebih mahal membuat biaya produksi meningkat.

Kondisi ini diperparah dengan ongkos transportasi dan distribusi hingga ke pengecer, yang akhirnya membuat harga jual di pasar sulit ditekan sesuai HET.

“Makanya di pasar-pasar harga beras pasti lebih dari HET. Sekarang sedang didorong agar pemerintah bisa mengintervensi supaya harganya bisa turun di bawah HET,” lanjutnya.

Pemantauan Rutin di Empat Pasar

Disdag Balikpapan rutin melakukan pemantauan harga beras di empat pasar tradisional utama, yaitu: Pasar Sepinggan, Pasar Klandasan, Pasar Pandansari dan Pasar Baru

Data hasil pemantauan kemudian dilaporkan ke pemerintah pusat. Laporan ini akan menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam penetapan HET terbaru dan langkah intervensi yang akan diambil oleh pemerintah.

“Kami laporkan perkembangan harga di Balikpapan ke pusat, nanti dari sana akan ada arahan lebih lanjut,” jelas Haemusri.

Dampak bagi Konsumen

Kenaikan harga beras premium ini tentu dirasakan langsung oleh masyarakat. Beberapa pedagang di Pasar Klandasan menyebut, meski selisih harga dengan HET tidak terlalu besar, konsumen tetap mengeluhkan beban tambahan, terlebih bagi keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.

“Beras kan kebutuhan pokok, jadi meski naik sedikit tetap terasa. Pembeli ada yang mulai beralih ke jenis medium, tapi tetap saja banyak yang cari premium,” ujar Siti (42), pedagang beras di Pasar Klandasan.

Intervensi yang Disiapkan

Sebagai langkah jangka pendek, Disdag bersama Bulog disebut siap melakukan operasi pasar apabila harga terus bertahan di atas HET dalam waktu panjang. Operasi pasar ini akan dilakukan di titik-titik strategis agar masyarakat dapat membeli beras premium dengan harga lebih terjangkau.

“Prinsipnya, kami tidak ingin masyarakat terbebani. Jika diperlukan, operasi pasar bisa menjadi opsi agar harga beras premium kembali terkendali,” kata Haemusri.

Dengan kondisi ini, Pemkot Balikpapan menegaskan akan terus mengawal stabilisasi harga beras, mengingat komoditas ini merupakan kebutuhan utama masyarakat sehari-hari