Gunung Sari Ilir Menjadi Pelopor Keamanan Pangan di Balikpapan
Diterbitkan 12 Agu 2025, 15:40 WIB
Gunung Sari Ilir resmi terpilih sebagai pelaksana Program Desa/Kelurahan Pangan Aman 2025 oleh BPOM Kota Balikpapan. / Tim Smartrt/Sudarman
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Di sebuah pagi yang cerah di Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah, deru aktivitas warganya tak pernah berhenti. Warung-warung kecil di pinggir jalan mulai menggelar dagangan, aroma gorengan dan kopi hangat menguar di udara.
Di balik kesibukan itu, ada sebuah kabar gembira: Gunung Sari Ilir resmi terpilih sebagai pelaksana Program Desa/Kelurahan Pangan Aman 2025 oleh BPOM Kota Balikpapan.
Bagi warga, ini bukan sekadar piagam penghargaan. Ini tanda dimulainya sebuah perjalanan panjang menuju dapur-dapur yang lebih bersih, warung yang lebih higienis, dan makanan yang lebih aman untuk anak-anak.
Langkah Awal: Menyusun Pondasi
Sejak awal tahun, kelurahan ini bergerak cepat. Kader Keamanan Pangan dibentuk, sebagian adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari sudah akrab dengan urusan dapur.
Mereka kemudian mendapat pelatihan langsung dari BPOM—belajar tentang cara menyimpan bahan makanan, mengolah tanpa kontaminasi, hingga menghindari penggunaan bahan berbahaya.
Pelatihan itu tak berhenti di ruangan. Para kader turun ke lapangan, mendatangi warung makan, pedagang UMKM, hingga kantin sekolah. Mereka mengedukasi dengan bahasa sederhana, membagikan brosur, dan kadang, memberikan contoh langsung.
Monev dan Target Tahun 2025
Dalam sesi Monitoring dan Evaluasi pekan lalu, tim kelurahan memaparkan capaian mereka. Dari pemetaan 40 titik usaha—terdiri dari restoran, warung, UMKM kuliner, hingga kantin sekolah—semua akan dibina bertahap sepanjang 2025.
Netty Musriani, Sekretaris Kecamatan Balikpapan Tengah, hadir memberi semangat.
“Kami ingin ini jadi gerakan berkelanjutan, bukan sekadar proyek. Masyarakat yang paham pangan aman akan lebih sehat, dan itu berarti biaya kesehatan bisa ditekan,” ujarnya.
Dukungan dari Warga
Suyatno, Ketua RT 12, melihat manfaatnya langsung. “Banyak warga di sini berjualan dari rumah. Sekarang mereka tahu cara mengolah makanan lebih higienis. Ini bukan cuma soal dagangan, tapi soal kesehatan keluarga kita,” katanya sambil tersenyum.
Sejalan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan (Germas Sapa) yang sudah dijalankan BPOM sejak 2017, Gunung Sari Ilir berharap bisa menjadi teladan.
Mereka ingin membuktikan bahwa keamanan pangan bukan urusan pemerintah saja, tapi gerakan bersama—dari dapur rumah, meja makan keluarga, hingga etalase pedagang.
Di masa depan, Gunung Sari Ilir bukan hanya dikenal sebagai kelurahan yang sibuk dan ramai, tapi juga sebagai contoh nyata bahwa makanan aman adalah hak setiap warga. Dan semua itu dimulai dari kesadaran kecil, di rumah-rumah sederhana, di hati masyarakatnya.
