Gubernur Khofifah: Misi Dagang Jawa Timur di Kalimantan Timur Catatkan Transaksi Rp 1,05 Triliun

Gubernur Khofifah mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas suksesnya misi dagang Jatim-Kaltim.(Foto:smartrt.news/Humas Pemprov Kaltim)

Smartrt.news, BALIKPAPAN,- Misi dagang yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Balikpapan, Kalimantan Timur, berhasil mencatatkan hasil luar biasa. Hingga pukul 17.00 WITA, total transaksi yang tercatat mencapai Rp 1.053.146.943.500,-, menjadikannya yang terbesar sepanjang misi dagang yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur.

“Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian terbesar kami dalam misi dagang. Kami berharap transaksi ini dapat memperkuat pasar domestik kita di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara yang berlangsung di Swiss-Belhotel, Balikpapan.

Pembukaan acara berlangsung meriah dan simbolis dengan pemukulan jimbe oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji, menandai dimulainya kolaborasi perdagangan antara kedua wilayah.

“Misi dagang ini bukan hanya tentang angka transaksi, tapi juga tentang memperkuat sinergi antardaerah dalam menggerakkan roda ekonomi nasional,” ujar Gubernur Khofifah.

Pencapaian Tertinggi dalam Misi Dagang Jawa Timur

Gubernur Khofifah menambahkan bahwa capaian ini bukan hanya menunjukkan kesuksesan, tetapi juga mempertegas komitmen Pemprov Jawa Timur dalam mempererat hubungan ekonomi dengan provinsi lain di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur. Misi dagang ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian dalam negeri, khususnya di sektor perdagangan dan investasi.

“Transaksi sebesar lebih dari satu triliun rupiah ini menjadi bukti bahwa kerja sama antara daerah sangat penting dalam mengembangkan perekonomian, khususnya dalam mendukung produk dalam negeri,” tutur Khofifah.

Misi dagang kali ini melibatkan berbagai komoditas dari Jawa Timur dan Kalimantan Timur, yang mencakup transaksi jual-beli dan investasi. Komoditas yang terlibat antara lain batubara, produk makanan dan minuman, pakaian, telur ayam konsumsi, hewan ternak sapi, karkas ayam, serta produk olahan perikanan.

“Sebagian besar transaksi ini terjadi pada komoditas yang memang dibutuhkan di kedua provinsi, seperti batubara dan produk pangan. Ini menunjukkan bahwa pasar domestik kita semakin berkembang,” jelas Khofifah.

Selain itu, transaksi investasi juga tercatat signifikan, dengan total investasi mencapai Rp 224,094 miliar, yang difokuskan pada komoditas Crude Palm Oil (CPO) dan Wood Pallet.

Detail Transaksi: Jatim Jual, Beli, dan Investasi

Berikut adalah rincian transaksi yang tercatat dalam misi dagang kali ini:

  • Jatim Jual: Rp 598,953 miliar
  • Jatim Beli: Rp 230,099 miliar
  • Jatim Investasi: Rp 224,094 miliar

“Dengan total transaksi sebesar ini, kami berharap bisa terus meningkatkan kerjasama ekonomi antara Jawa Timur dan Kalimantan Timur,” tambah Khofifah.

Produk Unggulan Jawa Timur yang Ditawarkan

Selain komoditas utama seperti batubara dan produk pangan, Jawa Timur juga memperkenalkan berbagai produk olahan unggulan dalam misi dagang ini. Beberapa produk tersebut antara lain konveksi dan pakaian dalam, olahan ikan, rempah-rempah, hingga olahan kepiting dan abon tuna.

“Produk-produk unggulan Jawa Timur kami hadirkan di sini untuk menunjukkan potensi besar yang dimiliki provinsi kami. Ini bagian dari upaya memperkuat pasar dalam negeri dan mendorong kemandirian ekonomi,” ujar Khofifah.

Gubernur Khofifah mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berperan dalam menyukseskan acara misi dagang ini. Terutama  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun pelaku usaha dari kedua provinsi.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kalimantan Timur dan semua pelaku usaha yang telah berkontribusi dalam kesuksesan program ini. Semoga kerja sama yang baik ini bisa terus berlanjut,” tutup Khofifah.

Kaltim Jalin Kemitraan dengan 9 Provinsi

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyebutkan bahwa pihaknya telah membangun kemitraan misi dagang dengan sembilan provinsi selama kurun waktu 2021 hingga 2024. Namun, kerja sama dengan Jawa Timur menjadi yang paling besar kontribusinya.

“Pada 2023 lalu, kerja sama dengan Jatim mencapai nilai transaksi Rp 165,7 miliar. Itu hampir setengah dari total seluruh kerja sama misi dagang kami dengan provinsi lain saat itu,” jelas Seno.

Ia menambahkan, pada misi dagang kali ini saja, nilai transaksi telah melampaui Rp 400 miliar hanya dalam satu hari.

Seno Aji juga menyampaikan optimismenya bahwa kemitraan ini membuka peluang besar bagi pelaku usaha di Kalimantan Timur, khususnya sektor UMKM.

“Kami ingin ekonomi kerakyatan Kalimantan Timur tumbuh lebih pesat. Target kami adalah mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen dalam tiga tahun ke depan. Misi dagang seperti ini menjadi salah satu cara untuk mencapainya,” ungkapnya.

Komoditas Perikanan Jadi Primadona Misi Dagang

Kaltim membawa sejumlah komoditas unggulan dalam misi dagang kali ini, terutama dari sektor perikanan. Komoditas seperti udang windu dan ikan bandeng menjadi andalan untuk dipasarkan di Jawa Timur.

“Udang windu dari pesisir Kalimantan dan bandeng merupakan dua produk utama yang kami tawarkan. Selain itu, rumput laut, kepiting, dan cumi-cumi juga tak kalah potensial,” tambah Seno Aji.

Acara misi dagang ini juga dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala perangkat daerah dari kedua provinsi, pimpinan instansi vertikal. Selain itu juga hadir para pelaku usaha dan UMKM yang turut ambil bagian dalam sesi business matching.***

(Tim smartrt.news/anang/sumber: Humas Pemprov Kaltim)

Tinggalkan Komentar