Gratispol, Harapan Baru Ratusan Mahasiswa Universitas Mulia untuk Kuliah Lebih Ringan

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Sejak pagi, ratusan wajah baru memadati Ballroom Cheng Hoo, Jumat (18/7). Mereka adalah mahasiswa baru Universitas Mulia (UM) Balikpapan, datang tak hanya membawa berkas dan semangat, tapi juga satu harapan besar: mengamankan subsidi biaya kuliah melalui skema Gratispol.
Di antara bisik-bisik tanya dan suara gawai yang diketik, satu hal terasa jelas: bagi mereka, ini bukan sekadar pengisian formulir. Ini adalah tahap pertama dalam perjalanan akademik delapan semester ke depan.
Sebanyak 200 mahasiswa tercatat sebagai peserta batch kedua pendampingan pengisian formulir Gratispol. Mereka mengikuti jejak batch pertama yang telah selesai, dan gelombang ketiga pun sudah disiapkan dengan target jumlah peserta yang sama.
Subsidi Bukan Hadiah Instan, Tapi Hak yang Harus Diperjuangkan
“Acara hari ini mencakup dua hal penting: sosialisasi program Gratispol dan pendampingan pengisian formulir daring, khusus untuk mahasiswa yang sudah resmi memiliki Nomor Induk Mahasiswa (NIM),” jelas Rektor UM, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si.
Menurutnya, Gratispol berbeda dari beasiswa full. Fokusnya adalah subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama delapan semester, dengan nominal hingga Rp5 juta per semester, khususnya bagi program studi non-farmasi dan non-kedokteran.
“Istilah ‘Pol’ di sini artinya semaksimal mungkin. Bukan semuanya gratis, tapi pemerintah membantu semampunya dengan subsidi UKT yang signifikan,” terang Prof. Ahsin.
Langkah Serius Menuju Status Mahasiswa Penuh
Namun, tak serta-merta subsidi ini langsung cair. Formulir digital harus diisi secara lengkap dan benar, dan hanya mahasiswa dengan NIM yang berhak mengisi.
“Alhamdulillah, bagian akademik telah memastikan mereka sudah lolos seleksi dan memiliki NIM. Karena itu, hari ini kami bimbing mereka langsung,” kata Rektor.
Di barisan kursi, beberapa mahasiswa terlihat cemas tapi antusias. Didampingi tim, mereka menelusuri layar formulir daring — sadar bahwa setiap data yang diisi akan menentukan kelancaran beasiswa yang menyokong perjalanan mereka selama empat tahun ke depan.
Status Mahasiswa Resmi: Belajar, Tumbuh, dan Mengharumkan Nama Kampus
Meski Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) baru digelar pada Agustus, mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini sudah berstatus resmi sebagai mahasiswa UM.
Dengan NIM di tangan, mereka tak hanya menjadi bagian dari sistem akademik, tapi juga duta-duta Universitas Mulia di masyarakat.
“Status kalian resmi. Maka, mulai hari ini, selain belajar, kalian juga bertugas menjaga nama baik kampus. Jangan ragu untuk memperkenalkan Universitas Mulia kepada lingkungan sekitar kalian,” ujar Prof. Ahsin dengan penuh semangat.
Orang Tua Menanti, Harapan Menguat
Di luar ruangan, sejumlah orang tua menunggu. Beberapa duduk di lorong ballroom dengan map di tangan, berisi dokumen dan bukti pendaftaran.
Bagi mereka, Gratis pol bukan sekadar bantuan finansial, tapi jalan baru yang membuka masa depan anak-anak mereka.
“Formulir ini harus segera rampung. Setelah itu, tim verifikator dari Pemprov Kaltim akan melakukan pengecekan dan mengesahkan mereka sebagai penerima subsidi,” ujar Prof. Ahsin mengingatkan.
Gelombang Ketiga Segera Dimulai
Batch ketiga sudah dijadwalkan. Target tetap: 200 mahasiswa. Tapi lebih dari sekadar angka, yang dibangun Universitas Mulia adalah generasi baru yang paham tanggung jawab administratif, sekaligus mampu mengemban peran sebagai pionir perubahan.
Dengan skema Gratispol, Universitas Mulia tak hanya memberi akses pendidikan tinggi kepada lebih banyak anak bangsa, tetapi juga menyiapkan mereka menjadi insan berintegritas, adaptif, dan membawa reputasi kampus ke level yang lebih tinggi.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Humas Universitas Mulia)
BACA JUGA