Gorong-Gorong Kecil Jadi Biang Banjir di RT 28 Gunung Bahagia, Warga Harap Perhatian Dinas PU
Diterbitkan 22 Jun 2025, 15:22 WIB

Gorong-gorong yang kecil, diduga penghambat aliran air di saat banjir.(foto: Smartrt.news/Kelurahan Gn Bahagia)
Smartrt.news, BALIKPAPAN — Keluhan warga RT 28 Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, kembali mencuat menyusul genangan air yang kembali merendam permukiman mereka saat hujan deras turun beberapa hari terakhir. Bukan tanpa sebab, kondisi ini terjadi lantaran sistem drainase yang berada di atas Bendali (Bendungan Pengendali) di kawasan tersebut dinilai tidak memadai dalam mengalirkan air hujan.
Ketua RT 28 Gunung Bahagia, Edy Sutisno, menyampaikan bahwa saluran gorong-gorong yang terletak di atas Bendali ternyata memiliki diameter terlalu kecil, sehingga tidak mampu menampung volume air yang besar ketika curah hujan tinggi.
“Masalah utamanya ada di saluran masuk. Air hujan datang deras, tapi gorong-gorong yang mengalirkan air ke Bendali terlalu kecil. Akibatnya air meluber, nggak bisa masuk semua ke dalam Bendali,” ungkap Edy, Sabtu (21/6/2025).
Menurutnya, hal ini cukup ironis. Di satu sisi, pemerintah telah membangun Bendali sebagai upaya pengendalian banjir di wilayah tersebut, namun sistem pendukung seperti saluran air justru tidak maksimal.
“Ini seperti kita punya waduk, tapi pintu masuknya cuma pakai selang kecil. Jadi air yang seharusnya masuk malah numpuk di jalan dan rumah warga. Ini sangat mengganggu, terutama saat hujan lebat,” jelasnya.
Dampak Langsung ke Rumah Warga
Edy menyebut, sejumlah rumah di wilayahnya sempat tergenang air hingga masuk ke dalam rumah. Warga yang tinggal di dataran rendah dan dekat saluran air menjadi yang paling terdampak. Beberapa warga bahkan terpaksa membersihkan lumpur dan mengangkat perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan.
“Kami sudah terima laporan dari beberapa warga. Genangan bisa bertahan sampai satu-dua jam setelah hujan reda. Dan ini bukan sekali dua kali terjadi,” tambahnya.

Harapan Perbaikan Segera
Warga RT 28 kini berharap adanya respon cepat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan. Perbaikan infrastruktur drainase, terutama mengganti gorong-gorong dengan ukuran yang lebih besar dan sesuai dengan kapasitas Bendali, menjadi kebutuhan mendesak.
“Saya mewakili warga RT 28 berharap Dinas PU bisa segera meninjau langsung dan memperbaiki salurannya. Kasihan warga, setiap hujan was-was rumahnya kebanjiran,” tegas Edy.
Ia juga mengatakan bahwa laporan telah disampaikan secara resmi dan berharap bisa menjadi prioritas dalam agenda pemeliharaan atau perbaikan sistem drainase kota.
“Kami tidak menyalahkan siapa-siapa. Tapi kalau fasilitas seperti Bendali sudah dibangun, maka saluran pendukungnya juga harus dirancang sebanding. Percuma kalau airnya nggak bisa masuk,” pungkasnya.
Langkah Antisipasi Warga
Sembari menunggu perbaikan, warga RT 28 berupaya membersihkan saluran-saluran kecil secara swadaya agar air tidak semakin tertahan. Warga juga mulai membuat tanggul-tanggul kecil dari karung pasir untuk menghalau limpahan air masuk ke rumah.
“Selama belum diperbaiki, kami hanya bisa mengandalkan upaya sementara. Tapi tetap saja, itu tidak cukup saat hujan deras datang,” ujar salah satu warga yang terdampak.
Banjir lokal seperti yang terjadi di RT 28 menjadi pengingat bahwa persoalan banjir di kota tidak hanya bergantung pada satu infrastruktur besar, tapi pada sistem yang terintegrasi—mulai dari drainase lingkungan, saluran pembuangan, hingga perawatan berkala.
Warga berharap, keluhan ini segera direspons agar Gunung Bahagia tetap benar-benar menjadi tempat tinggal yang ‘bahagia’, tanpa banjir saat hujan datang. ***