Evakuasi Tahap Kedua Segera Dilakukan, 380 WNI Masih Terjebak di Iran

Smartrt.news, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan akan melanjutkan evakuasi tahap kedua terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Iran, di tengah memanasnya konflik militer di kawasan tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu, Andy Rahmianto, dikutip dari laman Info Publik.
“Yang baru tercatat ada sekitar 380 WNI yang masih di Iran. Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan evakuasi tahap kedua, dan pendataan terus kami lakukan secara real time,” ujarnya.
Evakuasi Bertahap, Pemerintah Pantau 24 Jam
Menurut Andy, jumlah WNI yang ingin dievakuasi terus bertambah setiap harinya. Informasi datang dari sesama WNI yang telah berhasil dievakuasi lebih dulu, yang masih berkomunikasi dengan kerabat atau teman yang masih terjebak di wilayah konflik.
“Data ini sangat dinamis. Tim KBRI masih terus menerima laporan tambahan. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan evakuasi masih tinggi,” jelasnya.
Saat ini, tim antar-kementerian yang dibentuk Kemlu bekerja 24 jam untuk memantau perkembangan situasi keamanan di Iran dan negara-negara sekitarnya, terutama setelah serangan militer Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas vital Iran.
“Negara hadir. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam memberikan perlindungan maksimal kepada WNI di luar negeri, khususnya di kawasan konflik,” tegas Andy.
97 WNI Telah Dievakuasi, Hanya 11 Tiba di Indonesia
Sejauh ini, sebanyak 97 orang telah berhasil dievakuasi ke Baku, Azerbaijan, termasuk tiga staf Kedutaan Besar RI di Teheran serta seorang warga negara Iran yang merupakan pasangan WNI.
Namun, karena keterbatasan akses dan situasi keamanan yang tidak stabil, proses pemulangan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, 29 WNI telah diberangkatkan ke Indonesia menggunakan berbagai maskapai berbeda.
“Namun karena eskalasi situasi di Timur Tengah kembali meningkat, hanya 11 orang yang berhasil tiba di Jakarta malam ini,” kata Andy. Mereka berasal dari Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Iran dan Israel Terlibat Perang Balasan
Ketegangan meningkat sejak Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Iran pada Jumat (13/6/2025). Serangan itu menargetkan fasilitas nuklir, militer, dan kawasan permukiman, menyebabkan sedikitnya 400 korban jiwa, termasuk ilmuwan nuklir, militer senior, dan warga sipil.
Menanggapi agresi tersebut, Iran melakukan serangan balasan melalui Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Balasan tersebut diberi nama Operasi “True Promise III” atau Operasi Janji Sejati III, sebagai sinyal bahwa konflik belum akan mereda dalam waktu dekat.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Info Publik/Kemenlu)
BACA JUGA