Enam Tahun Jabat RT 45, Miftahuddin: Tak Henti Perjuangkan Air Bersih

Miftah RT 45
Ketua RT 45 Margomulyo, Balikpapan Barat, Miftahuddin. (smartrt/ Taufik)

SMARTRT.NEWS –  Adalah Miftahuddin, Ketua RT 45 Margomulyo, Balikpapan Barat, yang kali ini berbagi ragam kisah. Ia sudah enam tahun menduduki posisi tertinggi di Rukun Tetangga.

Selain sebagai Ketua RT, Miftah sapaan karibnya, menjalankan usaha rumah makan.

Dalam perbincangan santai dengannya, ia berpesan, menjadi ketua RT harus bisa komunikatif, aktif dan bijaksana. Terlebih kalau berhadapan dengan suatu permasalahan di lingkungan warga.

Ia berujar, Ketua RT harus aktif membangun kesadaran dan kepedulian warga. Seperti halnya memanggil satu per satu warga untuk melakukan kerja bakti.

Selain itu perlu memiliki keahlian komunikasi yang baik antar warga dalam kordinasi. Bahkan harus siap menjadi sarana curhat warga, sekaligus mengayomi mereka saat ada yang tertimpa masalah.

Di wilayah RT 45, memiliki lingkungan yang berhadapan langsung dengan jalan raya. Di sana, tidak jarang ia mendapatkan beragam warga luar RT nya yang nongkrong di pinggir jalan sembari gitaran. Kadang, mengganggu kenyamanan para warga.

“Lingkungan kita kan pas depan jalan raya, gak jarang orang dari luar kumpul-kumpul kadang gitaran yah.  Aada yang mabuk-mabukkan, warga lain mengeluh. saya selesaikan sendiri Mas, kordinasi dengan Babinsa dan Babinkabtibmas,” bebernya.

Miftah memiliki empat buah hati, anak sulungnya saat ini mengenyam bangku kuliah sembari menempa diri di Pondok Pesantren di pulau Jawa. Adapun si bungsu masih kelas 1 Sekolah Dasar.

Sedangkan sang itsri, berprofesi sebagai guru Taman Pendidikan Alquran.

Sebagai kepala keluarga dan kepala lingkungan, Miftah harus selalu bijaksana mengayomi mereka.

Khususnya para warga di lingkungan RT 45 yang memiliki perbedaan karakter satu sama lain. Bahkan, lanjut Miftah, antara ayah dan anak saja karakternya berbeda.

“Kalau tak bisa mengayomi, repot sendiri,” ujarnya.

Turun Gunung Damaikan Warga

Ia berbagi pengalaman saat warganya mengalami perseteruan terkait air. Mau tak mau, Mifath turun gunung untuk mendamaikan mereka.

“Contohnya, waktu itu ada pembuangan air warga yang memasuki wilayah salah satu warga lain. Nah kita sebagai ketua RT harus dalami karakter keduanya dulu. Baru setelah itu ambil langkah solusinya, Mas,” ucapnya.

Tanpa memahami karakter, ingat Miftah, akan sulit mendamaikan pihak-pihak yang berseteru. Yang tak kalah penting, katanya, Ketua RT juga perlu melihat suatu masalah dengan helicopter view.

Memandangnya dengan utuh, dari semua sisi. “Saat memberi solusi, adil untuk semua pihak,” pesannya.

Ia patut berbangga diri. Selain mengayomi dan mengurus segala tetek bengek adminstrasi warga, Miftah juga berkontribusi besar menebar manfaat untuk warga.

Semenjak Miftah menjabat, ia telah memperjuangkan air bersih dari PDAM untuk kepentingan warga RT 45. Lingkungan ini punya 115 Kepala Keluarga dan 300 an jiwa warga. Hingga saat ini air bersih di sana terbilang cukup lancar. Selain itu ada pula fasum Puskesmas dengan jarak yang cukup dekat.

“Saya waktu awal menjabat memperjuangkan air bersih PDAM, dan Alhamdulillah Mas sampai saat ini lancar. Di sini kebetulan juga ada fasum Puskesmas,” ujarnya.

(Tim Smartrt.news/taufik)