Ekspor Nonmigas Kaltim ke Tiongkok Meningkat di Tengah Perang Dagang AS-Tiongkok

Smartrt.news, KALTIM,- Provinsi Kalimantan Timur mencatat peningkatan ekspor nonmigas ke Tiongkok pada Februari 2025, mencapai US$554,25 juta, naik 8,47% dibandingkan Januari 2025. Secara kumulatif Januari–Februari 2025, ekspor ke Tiongkok mencapai US$1.065,21 juta, menyumbang 34,41% dari total ekspor nonmigas Kaltim.
Peningkatan ini terjadi di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Sanksi dan tarif yang diberlakukan oleh kedua negara mendorong Tiongkok mencari mitra dagang alternatif, termasuk Indonesia. Kaltim, dengan kekayaan sumber daya alamnya, menjadi salah satu pemasok utama kebutuhan industri Tiongkok.
Komoditas utama yang diekspor Kaltim ke Tiongkok meliputi bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, serta pupuk. Pada Februari 2025, ekspor lemak dan minyak nabati meningkat signifikan sebesar 102,15%, mencapai US$242,64 juta. Sementara itu, ekspor pupuk melonjak 757,77% menjadi US$64,59 juta.
Namun, ekspor bahan bakar mineral mengalami penurunan 6,93% menjadi US$1.189,68 juta. Penurunan ini disebabkan oleh fluktuasi harga global dan kebijakan energi Tiongkok yang beralih ke sumber energi terbarukan.
Peningkatan ekspor ke Tiongkok menunjukkan peluang bagi Kaltim untuk memperkuat posisinya di pasar internasional. Namun, ketergantungan pada satu negara tujuan ekspor dapat menjadi risiko jika terjadi perubahan kebijakan perdagangan. Diversifikasi pasar dan peningkatan nilai tambah produk menjadi strategi penting untuk menjaga stabilitas ekspor daerah.
Batu Bara Komoditas Utama Ekspor ke Tiongkok
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, dalam berita resminya, 8 April 2025, komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok didominasi oleh batu bara, sejalan dengan dominasi sektor bahan bakar mineral (HS 27) yang menyumbang 79,68 persen terhadap total ekspor nonmigas Kaltim pada Januari–Februari 2025.
Selain batu bara, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15)—termasuk minyak kelapa sawit dan turunannya—juga mencatatkan peningkatan signifikan. Ekspor komoditas ini naik lebih dari 100 persen dalam sebulan terakhir, dengan nilai mencapai US$242,64 juta pada Februari 2025.
Golongan barang lain yang mengalami lonjakan ekspor adalah:
- Pupuk (HS 31): naik 757,77% (US$64,59 juta)
- Bahan kimia anorganik dan organik: digunakan dalam sektor manufaktur dan pengolahan.
Total Ekspor Nonmigas Tembus US$1,59 Miliar
Secara keseluruhan, ekspor nonmigas Kalimantan Timur pada Februari 2025 mencapai US$1,59 miliar, meningkat 5,86 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh permintaan tinggi dari negara mitra utama seperti Tiongkok, India, dan Pakistan.
Tiga negara tujuan ekspor terbesar pada Januari–Februari 2025:
- Tiongkok – US$1,065 miliar (34,41%)
- India – US$507,34 juta (16,38%)
- Filipina – US$266,19 juta (8,60%)
Dengan kekayaan sumber daya alam dan infrastruktur pelabuhan seperti Balikpapan, Samarinda, dan Tanjung Bara, Kalimantan Timur terus memainkan peran penting dalam perekonomian ekspor Indonesia, khususnya di sektor energi dan industri primer.
Perkembangan Ekspor Kaltim Naik 7,85 Persen
BPS Kaltim dalam rilisnya juga menyebutkan data nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2025 tercatat sebesar US$1.810,01 juta. Ini mengalami kenaikan 7,85 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya ekspor baik dari sektor migas maupun nonmigas.
Migas dan Nonmigas Kompak Naik
Ekspor migas naik signifikan sebesar 25,11 persen, dari US$173,91 juta di Januari menjadi US$217,58 juta di Februari 2025.
Sementara ekspor nonmigas juga mencatat kenaikan 5,86 persen, dari US$1.504,31 juta menjadi US$1.592,43 juta.
Kendati, ekspor Februari naik secara bulanan, namun secara kumulatif Januari–Februari 2025, nilai ekspor turun 6,06 persen dibanding periode yang sama tahun 2024, menjadi US$3.488,23 juta.
Minyak Nabati Naik Tajam, Mineral Menurun
Kenaikan ekspor nonmigas terbesar tercatat pada:
Lemak dan minyak hewani/nabati, naik US$122,61 juta (102,15%).
Disusul pupuk, naik US$57,06 juta (757,77%).
Namun, penurunan terdalam terjadi pada:
Bahan bakar mineral, turun US$88,60 juta (6,93%).
Tambang Masih Jadi Andalan Ekspor
Komoditas hasil tambang masih menjadi penyumbang utama dengan kontribusi 70,76 persen dari total ekspor. Diikuti hasil industri (17,94%) dan migas (11,22%).
Balikpapan, Samarinda, dan Bonthan Bay Dominasi Pengapalan
Tiga pelabuhan utama yang mencatatkan nilai ekspor terbesar pada Februari 2025 adalah:
- Pelabuhan Balikpapan: US$542,04 juta
- Pelabuhan Samarinda: US$367,29 juta
- Pelabuhan Bonthan Bay: US$274,57 juta
(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Berita Resmi BPS Kaltim)
BACA JUGA