Category Ad 1

Ekonomi Global Makin Sulit DIprediksi, Bahlil Yakin Indonesia Bisa Bertahan dengan Hilirisasi

Oleh kontributor achmad pada 24 Jun 2025, 22:07 WIB
Kilang Pertamina Balikpapan yang menjadi simbol hingga dijuluki Kota Minyak (Foto : Kilang Pertamina Balikpapan)

Kilang Pertamina Balikpapan yang menjadi simbol hingga dijuluki Kota Minyak (Foto : Kilang Pertamina Balikpapan)

Smartrt.news, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa hilirisasi menjadi strategi utama pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi nasional. Hal ini disampaikan saat membuka Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Selasa (24/6), mewakili Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Bahlil menyoroti ketidakpastian yang tengah melanda dunia akibat dinamika geopolitik global yang begitu dinamis dan tidak terduga. Ia mengungkapkan bahwa perubahan geopolitik yang terus berlangsung bahkan dalam hitungan jam telah membuat kondisi ekonomi global sulit diprediksi.

Dalam pidatonya, Bahlil pun menyatakan bahwa pemerintah tengah menggeser orientasi ekonomi dari yang semula berbasis konsumsi menjadi ekonomi berbasis produksi. Untuk itu, hilirisasi diberlakukan di seluruh sektor komoditas sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan nasional.

“Pemerintah Indonesia merumuskan peta jalan untuk melakukan hilirisasi pada semua sektor komoditas. Dari pengalaman-pengalaman yang ada dan saya juga banyak diskusi dengan beberapa Menteri-Menteri di sektor ekonomi di beberapa negara maju. Tidak ada negara yang berhasil industrinya tanpa ada keterlibatan negara,” ujar Bahlil, mengutip laman resmi Kementerian ESDM.

Ambil Langkah Konkret

Untuk menunjang pelaksanaan strategi tersebut, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah konkret, termasuk membentuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi serta membentuk Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi. Satgas ini bertugas mengatur tata kelola dan kelembagaan agar proses hilirisasi berjalan sesuai arah kebijakan nasional.

Bahlil juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mendirikan lembaga pembiayaan nasional bernama Danantara untuk memperkuat dukungan keuangan terhadap sektor hilirisasi.

“Tidak mungkin kita menyerahkan semuanya ke mekanisme pasar. Negara harus hadir dalam membangun industri. Karena tanpa negara, akan sulit,” tegasnya.

Ia menambahkan, hilirisasi merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing nasional di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.**

(Tim smartrt.news/anang/sumber: ESDM.go.id)