Dua RT di Balikpapan Barat Tak Semua Dapat Sambungan PDAM

SMARTRT.NEWS – Dua RT di Balikpapan Barat, tak semua warganya mendapat sambungan air bersih dari PDAM. Padahal, sumber air bersih berada di wilayah mereka, di sekitar RT 26 dan RT 23 Kampung Baru Ulu, Balikpapan Barat.
Warga di dua Rt itu, sampai hari ini masih ada yang belum mendapat sambungan dari Perusahaan Daerah Air Minum Balikpapan. Hal itu diungkap Ketua RT 26 dan RT 30, Baharudin (65), saat berbincang di kediamannya, Selasa (25/2/2024).
“Kalau di RT 26 belum semua. Belum juga teratasi, karena masih ada warga yang belum dapat sambungan PDAM,” ungkapnya.
Menurutnya, permasalahan utama terletak pada kapasitas air yang masih jauh dari cukup. Padahal, sekitar wilayah RT 26 ada fasilitas PDAM Kampung Baru, Kelurahan Baru Ulu.
“Kendalanya sekarang itu debit airnya tidak mencukupi. Karena katanya harus 50 liter per detik produktif. Sementara di kita ini belum sampai segitu. Sekitar 20 liter per detik saja, masih jauh dari cukup,” jelasnya.
Dampaknya, masih ada sekitar 10 hingga 13 rumah yang belum tersambung ke jaringan PDAM. “Yang lain, Alhamdulillah, sudah dapat,” tambahnya.
PDAM Balikpapan, sempat menggencarkan pemasangan air ledeng melalui program hibah air minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah aka MBR.
Warga di Dua RT Terpaksa Membeli Air
Namun, nyatanya bukan hanya di RT 26, warga RT 23 juga masih banyak yang belum mendapatkan akses air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan, warga yang belum dapat dialiri air PDAM harus mencari alternatif.
Baharudin menjelaskan, ada tiga cara yang mereka lakukan, yakni: membeli langsung ke PDAM. Kedua, membeli melalui pengecer yang mengambil air dari PDAM dan menjualnya ke warga.
“Alternatif ketiga, membeli dari tetangga yang sudah memiliki sambungan air ledeng,” imbuhnya.
Menurut Baharudin, penjualan air bersih dari pengecer telah menjadi mata pencaharian bagi sebagian warga.
“Lumayan banyak juga dijadikan mata pencarian. Mereka beli satu tandon di PDAM itu cuma Rp 10.000. Sedangkan satu tandon 1.200 liter atau sekitar enam drum. Berarti untungnya bisa lima drum,” terangnya.
Namun, ia berharap warga yang menjual air tetap mematok harga yang wajar. Tujuannya, agar tidak memberatkan masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.
Dengan kondisi ini, Baharudin berharap ada peningkatan kapasitas distribusi air bersih agar semua warga bisa merasakan manfaat PDAM.
“Tanpa harus bergantung pada pembelian dari pengecer atau tetangga,” harap Baharuddin.
Reporter: Nugi Irmawan
Editor: Teh Hijau
BACA JUGA