Drama Laut Karang Unarang: Ketegangan, Kejar-kejaran, dan 11,5 Kg Sabu dari Malaysia yang Digagalkan TNI AL

Smartrt.news, NUNUKAN,- Malam itu, langit Karang Unarang tampak kelam dan sunyi. Tapi di balik gelapnya perairan utara Kalimantan, pasukan laut TNI AL dari Lanal Nunukan tengah bersiaga dalam sebuah misi sunyi: menjaga kedaulatan dan mencegah ancaman narkotika yang mengintai dari luar negeri.
Pada Sabtu malam (11/5), radar patroli mendeteksi sesuatu yang tak biasa—sebuah speedboat melaju cepat dari arah Tawau, Malaysia, menuju perairan Indonesia. Tim gabungan Satgas TNI AL pun segera bersiap. Mereka tahu, malam ini bukan sekadar patroli biasa.
Aksi Kejar-kejaran dan Tembakan Peringatan
Tepat pukul 20.15 WITA, pengejaran dimulai. Speedboat mencurigakan itu mencoba kabur, memacu kecepatan menuju perbatasan. Namun, tekad pasukan laut tak goyah. Sebanyak 16 tembakan peringatan dilepaskan ke udara. Pukul 21.40 WITA, kapal berhasil dihentikan.
Namun, ternyata pelaku sudah selangkah lebih cepat. Tidak ada barang bukti ditemukan di dalam kapal. Mereka bahkan sempat membuang alat komunikasi ke laut—upaya jelas untuk menghilangkan jejak.
Misteri Paket Mengambang di Tengah Laut
Beberapa jam kemudian, misteri terkuak. Sekitar pukul 22.30 WITA, satu lagi speedboat dari arah Malaysia terlihat membuang sesuatu di perairan Indonesia sebelum melaju cepat kembali ke arah utara. Tim patroli segera mendekati lokasi yang dicurigai.
Koordinat 04°00′58″U – 118°04′47″T menjadi saksi bisu penemuan mencengangkan: 11 bungkus teh Cina mengambang di laut. Namun, isi di dalamnya bukan sekadar teh. Setelah diperiksa di Posal Sei Pancang, total 11,5 kilogram sabu-sabu ditemukan.
Modus Dead Drop dan Nilai Fantastis
Dua tersangka berinisial K (29) dan A (25) akhirnya diamankan. Dari hasil interogasi, mereka mengaku telah dua kali menjadi kurir narkoba lintas negara menggunakan metode dead drop—menjatuhkan paket di titik laut berdasarkan koordinat yang telah disepakati.
Sebagai imbalan, mereka mendapat bayaran Rp 20 juta untuk setiap pengiriman. Tapi harga sesungguhnya jauh lebih mahal: nilai sabu yang diselundupkan diperkirakan mencapai Rp 17,25 miliar, cukup untuk merusak masa depan 138.000 anak bangsa.
Sinergi TNI AL dan Komitmen Melawan Narkoba
Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, S.T., M.Tr.Opsla, menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari patroli intensif dan kerja intelijen yang cermat. Ini juga membuktikan bahwa TNI AL tidak pernah lengah dalam menjaga perbatasan laut Indonesia dari ancaman narkoba internasional.
Kini, kedua tersangka dan barang bukti telah diamankan di Mako Lanal Nunukan untuk penyelidikan lebih lanjut. Selanjutnya, kasus akan diserahkan ke Polres Nunukan guna proses hukum yang lebih mendalam.***
(Tim Smartrt.news/anang/sumber: tni.mil.id)
BACA JUGA